t i g a b e l a s

2.8K 291 35
                                    

"Kau serius, bodoh? Kau mau menghampiri pemuda yang jelas-jelas trauma ketika melihat dirimu?"

Sukuna mengabaikan seruan dari seseorang bermata aquamarine itu. Dia tetap melangkah cepat menuju tempat mobilnya terparkir.

"Tapi kenapa, Sukuna? Kau lupa? Tuan Shinobu sendiri yang melarangmu!"

Sukuna menghentikan langkahnya dan berbalik tiba-tiba.
"Dengar Satoru, ini semua bukan urusanmu. Yuuji, dia masih terikat kontrak denganku, satu bulan ini aku sudah cukup bersabar."

Satoru mendecak,
"Bodoh! Dia akan semakin trauma ketika melihatmu!"

"Aku tidak peduli, selama kontrak itu masih berlangsung, Yuuji tetap milikku."

"Bagaimana dengan Nanami Kento?"

"Itu mudah, Nanami harus memilih antara tunangannya atau adik jadi-jadiannya itu."

"Apa maksudmu—HEI!"

Satoru mengumpat tertahan tatkala Sukuna kini menginjak pedal gas nya dalam, mobil hitam nya meninggalkan parkiran.

"Terimakasih banyak Nobara, aku tidak tau apa yang akan terjadi jika kau memberitahu Ibu."

"Ya, tentu saja. Aku tahu kau dalam posisi sangat sulit. Tapi... apa kau baik-baik saja sekarang?"

Yuuji tersenyum sendu,
"Aku baik, tapi disini sedikit sepi."

Terdengar kekehan pelan dari sana,
"Akan ku temani."

Keheningan melanda beberapa detik, Yuuji tahu jika kini, suara Nobara tidak seperti dulu. Tidak ada pekikan ceria lagi, Nobara turut merasa sedih semenjak kejadian dua minggu lalu, ketika rahasianya terbongkar tidak sengaja.

"Yuuji maafkan aku, hatiku masih belum menerima apa yang terjadi kepadamu, aku—aku hiks merasa bersalah... aku tidak hiks bisa membantu mu..."

Yuuji menggigit bibir bawahnya,
"Jangan merasa begitu, kau tahu? Aku menjadi sangat sedih. Hanya kurang empat bulan lagi."

"Y-ya... maafkan aku, Ibu—

"ITADORI YUUJI!"

Apa itu?

Degub jantungnya berdetak cepat seketika, Yuuji mematikan telepon dan mengabaikan seruan panik Nobara karena turut mendengar teriakan menggelegar memanggil namanya.

Bulir keringat tiba-tiba membasahi kening, Yuuji berdiri dengan tubuh gemetar. Dia kenal suara ini.

Terdengar suara gaduh di luar ruangan, Kenapa orang itu kemari? Bukankah Nanami menjamin jika dia tidak akan bisa menemui dirinya?

BRAK BRAK BRAK

"KAU DI DALAM?"

BRAK BRAK BRAK

"YUUJI JAWAB AKU, ATAU AKU AKAN MENGHANCURKAN PINTU INI!"

"H-haah! Hiks tidak! PERGI!"

BRAK BRAK BRAK

Yuuji berlarian menuju ranjangnya, dia membungkus dirinya dengan selimut, memegang telinganya disertai tubuh bergetar ketakutan.

want a baby | sukuita [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang