Pagi yang cerah di salah satu SMA di Hyogo, tempat kamu bersekolah. Hari ini kamu berada dalam mood yang sangat baik, di sepanjang jalan bibirmu tidak berhenti melantunkan beberapa musik yang kamu sukai. Saat tiba di sekolah, kamu tidak segera menuju ke kelasmu, melainkan kelas Kita Shinsuke.
"Ohayou, Kita-san... " sapamu hangat pada laki-laki yang sudah lama kamu sukai. Sosok yang sangat sempurna. Tampan, pintar, ketua osis, kapten klub bola volly, baik dan lemah lembut. Namun, dua sifat terakhir yang dimiliki Kita tidak berlaku padamu.
Kita mengacuhkanmu yang kini berjalan mendekat kearahnya.
"Kau tidak bawa bekal kan? Ini, aku buatkan bekal. Aku taruh di mejamu ya.." kamu berjalan ke dalam kelas Kita dan meletakkan bekal yang kamu bawa diatas mejanya. Kemudian menghampiri Kita yang duduk di kursi panjang di luar kelas. "Kau ada acara apa weekend ini? Mau keluar tidak? Kita belajar bareng?" tanyamu penuh antusias.
Kita menghela napas, "berisik." Ucapnya pelan, pandangannya tidak lepas dari buku yang ia baca.
"Oh! Aku ingat kita diberi tugas mapel sejarah... Mau mengerjakan bersama? Aku akan membantumu."
Kita menoleh, "kau pikir aku butuh bantuanmu?" ucapnya ketus, lalu kembali berkutat pada buku bacaannya.
Kamu terdiam beberapa detik, "yaaa... Meskipun kau pintar, kupikir kau akan butuh bantuanku, Kita. Kau banyak kegiatan Osis, belum lagi jadwal latihan bola volly mu yang padat, aku yakin kau tidak punya banyak waktu untuk mengerjakan tugas."
Kita menghembuskan napas jengah, "kau menyebalkan selama setahun ini,(name)! Namun untuk kali ini, kau menjijikkan. Lupakan aku dan enyahlah! " Ucap Kita ketus. Ia kemudian berdiri hendak masuk ke dalam kelas. Langkahnya terhenti karena kamu memegang ujung kemejanya.
"Jika kau butuh bantuan, jangan sungkan untuk menghubungiku ya..." ucapmu lirih dengan senyuman pahit menghiasi wajah cantikmu.
Benar, sudah hampir setahun kamu menyukai KitaShin. Kamu mendekatinya secara terang-terangan selama ini, sehingga seisi sekolah tahu bahwa kamu menyukainya. Kita juga terang-terangan menolakmu. Mengucapkan berbagai kata-kata yang menyakitkan agar kamu menyerah dan menjauhinya. Namun semua ucapan itu seperti hanya lewat di telingamu, kamu sudah kebal oleh ratusan kata-kata pahit yang Kita lontarkan untukmu. Tapi kali ini, sepertinya pisau yang Kita lempar tepat sasaran, menancap dalam dan melukai hatimu. 'Menjijikkan' baru kali ini Kita mengucapkan kata itu.
Kamu berdiri lalu berjalan ke kelasmu sendiri yang letaknya cukup jauh dari kelas Kita. Kamu duduk di tempat dudukmu dengan tatapan kosong. Perasaanmu campur aduk. Marah? Tidak. Kesal? Tidak. Sedih? Mungkin. Jijik? Iya. Kamu juga merasa jijik dengan dirimu sendiri. Benar. Kehidupan Kita terlalu sempurna untuk kamu masuki. Dia pintar, tampan, baik, bijaksana, tidak hanya keberadaannya yang berpengaruh di sekolah, keluarganya juga. Ayahnya seorang pebisnis besar yang menjadi donatur utama sekolahmu. Ibunya seorang pengacara terkenal dan baru-baru ini diangkat menjadi wakil kepala di kejaksaan. Hidup Kita sempurna.
Berbanding terbalik denganmu. Kamu cantik dan pintar. Hanya itu. Orangtua? Kamu hidup dan besar di sebuah yayasan. Sejak kecil kamu bekerja dari pagi buta hingga larut malam. Menabung untuk bertahan hidup. Beruntungnya, kamu dianugerahi kejeniusan yang diatas rata-rata. Jenius loh ini, bukan sekedar pintar lagi. Kamu berhasil mendapatkan beasiswa. Biaya pendidikanmu sepenuhnya ditanggung oleh kementrian. Kamu hanya perlu memikirkan biaya hidup.
Memang benar, seharusnya kamu menyadari posisimu. Ketidaksetaraan antara Kita denganmu sangat jelas. Kita sudah cukup berbaik hati dengan cukup menerima bekal buatanmu selama ini, entah ia memakannya atau tidak. Ia pasti muak dengan pembicaraan orang-orang mengenai kalian berdua.
KAMU SEDANG MEMBACA
Oneshoot's Haikyuu Chara x Reader🔞
FanficHALU RANDOM WITH HAIKYUU CHARA BUT STILL DIRTY JANGAN LUPA VOTE YA CINGTAHH BACA DOANG LU TINGGAL SEKALI KLIK AE SUSAH AMAT VOTE KOMEN JUGA GAUSAH DIFOLLOW GPP DAH EH BOONGAN, FOLLOW YA MANIEZZZ😙❤