Chapter 46

9.1K 757 24
                                    

Berpura pura tegar dalam keadaan itu menyakitkan, tapi lebih menyakitkan ketika aku harus mengikhlaskan kepergianmu...

~Davin Abimana

Di sore hari...
Sabrina sedang duduk di ruang tv, memperhatikan seluruh keluarganya, yang berkumpul dan menghabiskan waktu bersama, tumben.

Bagaimana tidak? Arthur dan nicholas juga ikut kumpul, dan dari mereka berdua tak ada yang mengucapkan sesuatu yang pedas lagi kepada sabrina, claudia dan raditya paham, karena kedua putranya itu takut sekali dengan argara

Sabrina memainkan kukunya, dia sangat canggung dan takut

"ekhem" deheman sabrina membuat atensi semua mengarah kepadanya, "sabrina mau izin" sambungnya

"mau kemana?" tanya argara, rafael, claudia dan Raditya secara bersamaan, nicholas hanya menyimak, dan arthur hanya menatap mereka dengan tatapan malas

"ke luar negeri" jawabnya membuat semua orang terkejut

"mau ngapain? Kan besok sekolah?" tanya claudia

"hm, sabrina izin beberapa hari" jawab sabrina

"mau ngapain disana?" tanya raditya

"mau jalan jalan"

"eh lo kok enak banget izin cuman mau jalan jalan" cibir arthur spontan, dan ketika sadar arthur langsung membungkan mulutnya dengan tangannya, "maksudnya arthur, nanti kalau sabrina ketinggalan pelajaran gimana?" koreksinya hati hati, membuat sabrina menatapnya malas

"akting lo bagus" cibir rafael membuat arthur terdiam, "cuma di depan opah aja lo baik ke adek gw" bisiknya tepat di telinga arthur memang mereka berdua duduk bersampingan arthur ditengah tengah nicholas dan rafael , "lo gak usah ikut campur urusan adek gw!" bisiknya lagi

"dia juga adek gw bang!" balas arthur spontan dengan berteriak membuat rafael tersenyum kecut

"kapan?" ejek rafael kemudian bangkit dan duduk disebelah sabrina

"kamu ini kenapa teriak teriak?" marah argara

"enggak apa apa opah" jawab arthur

"berapa hari?" tanya argara kepada sabrina

"belum tahu opah" jawabnya

"kapan berangkat sayang?" tanya rafael

"malam ini" jawab sabrina membuat mereka semua terkejut lagi, raditya yang mendengar itupun tersedak ludah

"kok buru buru banget sih sayang?" tanya claudia, "kenapa gak besok aja?" tanyanya lagi

"aslinya udah lama mau ke luar negeri, eh sabrina malah lupa kasih tahu" ucap sabrina

"besok aja deh sayang" saran argara

"kenapa?" tanya sabrina dengan nada lesu,  "Sabrina udah beli tiket loh opah" bohongnya

"nanti kamu capek, dan tiketnya biarin aja, buang kalau bisa"

"sabrina gak capek, jangan di buang dong opah"

"ya udah, kamu mau ke negara mana?" tanya argara dengan nada pasrah

"australia" jawabnya dan aggara mengangguk

"opah kirim bodyguard buat jagain kamu" ucap argara namun sabrina menolaknya

"enggak ih sabrina mau pergi tanpa ada yang ikut!" finalnya dan mereka semua hanya mengangguk pasrah

"tapi perasaan mommy gak enak sayang" ucap claudia jujur, hatinya seperti merasa janggal saat sabrina pamit akan pergi

"sabrina janji sabrina gak akan kenapa kenapa kok" ucap sabrina dan claudia hanya mengangguk ragu

TRANSMIGRASI BAD GIRL (TERBIT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang