🐑 Chapter 38 🐑

159 18 6
                                    

Pagi menyapa dengan mentari yang bersinar cerah, secerah senyum Nafeesha yang sudah resmi menyandang gelar sebagai istri orang saat ini. Bagaimana tidak berseri-seri, dari bangun tidur hingga Seokjin berangkat kerja ia selalu dimanja dengan dihujani kata-kata manis yang keluar dari mulut suami-Nya itu. Hingga kini ia yang tengah berada di depan meja hias-Nya pun tak bisa melepaskan senyum dari bibir ranum-Nya, ia masih mengingat kejadian beberapa jam lalu betapa manis-Nya sikap Seokjin pada-Nya.

"Arghhh, sudah lah Nafeesha, kau tersenyum terus dari tadi seperti orang gila saja" Racau-Nya sendiri sambil geleng-geleng kepala.

Nafeesha bangkit dari duduk-Nya keluar kamar hendak menuju dapur. Baru saja ia mengatakan kalau ia sudah tersenyum sedari tadi seperti orang gila, tapi lihatlah sekarang ketika menuruni tangga pun ia masih tersenyum dan bersenandung ria. Aisyah yang melihat itupun juga ikut tersenyum dengan menggelengkan kepala-Nya.

"Heii sayang, kamu terlihat sangat bahagia sepertinya"

"Hehe mama, ya begitulah ma. Nafeesha bantuin ya mah" seru Nafeesha kemudian menghampiri mama-Nya yang tengah sibuk di dapur.

"Em iya boleh, kamu tolong potong-potong sayur-Nya ya" ucap Aisyah sambil menunjuk beberapa sayur yang akan dipotong oleh Nafeesha.

Nafeesha tersenyum "Oke ma, ini Nafeesha aja yang masak. nanti Nafeesha juga mau nganterin makan siang buat mas Seokjin di kantor".

"Mas? Bhahaaha" tawa Aisyah pecah. Nafeesha yang bingung langsung bertanya pada Aisyah "Mama kenapa? Apa ada yang lucu?". Tanya-Nya polos.

"Jelas saja lucu sayang, kenapa kamu memanggil Suami mu dengan sebutan mas?" Aisyah bertanya lagi.

"Ihhh mama kirain kenapa ketawa gitu, yah lagian dia sendiri yang mau dipanggil dengan panggilan itu mah", jelas Nafeesha dengan muka yang sedikit di tekuk, jujur saja sampai saat ini ia juga masih sangat canggung untuk memanggil Seokjin dengan panggilan itu. Ia hanya merasa aneh.

"Ada-ada saja suami kamu itu, aduh sampe sakit perut mama dengarnya" ucap Aisyah sambil memegang perut-Nya dan menyeka sedikit air mata yang keluar.

"Iss mama udah ah, ayo kita lanjutin masak-Nya" ucap Nafeesha yang mendapat anggukan dari Aisyah.

Saat itu juga dengan cekatan dan hati-hati Nafeesha memotong beberapa sayuran yang akan ia gunakan untuk buat sop daging nanti-Nya. Nafeesha ingin sekali sepenuh-Nya ia yang memasak, tapi Aisyah tidak akan membiarkan itu terjadi ketika ia masih satu rumah dengan mereka. Sudah menikah pun Nafeesha masih dianggap seperti anak kecil oleh Aisyah.

Kini suasana di dapur begitu hangat. Walaupun hanya dua orang disana, tapi suasana disana seperti sangat ramai, ada saja yang menjadi perbincangan kedua ibu dan anak tesebut yang mengundang gelak tawa mereka. Sehingga para ART yang sedang mengerjakan tugas lain pun ikut tersenyum bahagia mendengar dan melihat kedekatan kedua ibu dan anak itu.

Setelah menghabiskan waktu hampir setengah jam akhirnya mereka selesai masak dengan beberapa menu berbeda yang sudah tertata rapi di meja makan. Sementara Nafeesha ia segera mengambil tempat bekal untuk menyiapkan makan siang suami tercinta-Nya. Beberapa menit kemudian senyum mengembang terbit di bibir manis Nafeesha
"Selesai juga" gumam-Nya, kemudian memasukkan bekal tersebut ke dalam paperbag yang sudah ia siapkan. Nafeesha melirik jam di tangan-Nya yang sudah menunjukkan pukul 11:00 WIB yang arti-Nya ia harus bergegas sekarang.

Semenjak Seokjin menikah dengan Nafeesha ia memutuskan untuk tinggal di Indonesia, Angga juga mempercayakan-Nya untuk mengambil alih perusahaan baru mereka. Tepat sekali, perusahaan yang di bangun oleh arsitek yang tak lain adalah istri-Nya sendiri. Sebulan yang lalu perusahaan itu sudah mulai di operasikan.

I Believe You || KSJTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang