🐑 Chapter 41 🐑

154 11 2
                                    

Terhitung sudah hampir satu bulan lebih Nafeesha dan Seokjin menempati rumah baru mereka. Semua nya berjalan dengan sangat baik. Bahkan sepasang pengantin baru itu tetap terlihat mesra satu sama lain.

Hueeekk!

Hueeekk!

Sedari tadi Nafeesha terus merasa mual ketika berada di dekat Seokjin. Bagi nya parfume yang digunakan suami nya itu sangat lah bau.

"Mas jangan dekat-dekat. Disana saja" tegur Nafeesha ketika Seokjin ingin menghampiri nya yang sedang berdiri di depan wastafel kamar mandi.

"Sayang kamu gapapa kan. Jangan bikin mas khawatir ya" Seokjin terlihat sangat panik. Ia yang harus nya sudah berada di kantor sekarang tapi ia urungkan karena ingin menemani Nafeesha di rumah. Seokjin takut terjadi apa-apa dengan istri tercinta nya itu.

Nafeesha tidak menjawab hingga ia sudah merasa sedikit baikan baru lah ia menoleh pada Seokjin yang berjarak tiga meter dari nya.

"Mas jangan disitu aku mau lewat" ucap Nafeesha pada Seokjin.

Seokjin mengernyit bingung "Ya sudah ayok kita keluar bareng" tawar Seokjin.

"Ngga mau. Jangan dekat-dekat mas itu bau" ucap Nafeesha lalu langsung menutup hidung nya.

Saat itu juga Seokjin langsung memeriksa bau badan nya apakah benar yang dikatakan istri nya itu?

'perasaan badan aku udah wangi banget. Bau dari mana nya' benak Seokjin kemudian menatap Nafeesha yang masih menutup hidung nya dan menatap nya horor.

"Maaaass dengar ngga si" Nafeesha kesal pada Seokjin yang masih diam di tempat.

"I-iya mas keluar duluan" jawab Seokjin lalu segera melangkah keluar meninggalkan Nafeesha yang akhirnya bisa bernafas lega.

"Nah kalau gini kan daritadi enak" gumam Nafeesha lalu segera meninggalkan kamar mandi.

Ketika tiba di kamar nya Nafeesha melihat Seokjin kembali bersantai di atas ranjang mereka dengan pakaian santai nya.

"Kok mas ngga ke kantor" tanya Nafeesha yang kini ikut duduk di tepi ranjang.

Seokjin bangkit untuk duduk kemudian mendekati Nafeesha dan memeluknya dari samping.

"Mas mau jagain kamu aja. Mas takut kamu kenapa-kenapa sayang" ucap Seokjin tulus sambil menatap lekat kedua bola mata Nafeesha.

Nafeesha yang mendengar ucapan suami nya merasa tersentuh dan semakin menambah benih-benih cinta nya pada lelaki itu.

Nafeesha tersenyum "tapi aku ngga apa-apa loh mas" ucap nya.

"Ngga apa-apa gimana. Orang kamu dari tadi mual terus"

"Palingan cuma masuk angin doang"

"Ya udah mas buatin bubur dulu ya, mau"

Nafeesha menggerling kesenangan dan mengangguk cepat "iya mau" seperti anak kecil yang sedang di tawari beli ice cream.

"Beneran mau" tanya Seokjin memastikan.

Nafeesha kembali mengangguk
"Mau. tapi bubur abang-abang yang di depan komplek" ucap nya dengan memamerkan deretan gigi nya yang rapi.

Seokjin mencelos raut muka nya berubah jadi muram karena ia kira istri nya mau makan bubur buatan nya ternyata ia salah istri nya lebih memilih bubur abang-abang yang berjualan di depan komplek mereka.

Padahal bubur buatan nya tak kalah jauh enak nya daripada bubur abang-abang depan komplek mereka. Apakah istri nya itu lupa kalau suami nya ini pintar memasak?

I Believe You || KSJTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang