'Menaruh harap pada manusia adalah seni paling sederhana untuk menderita'
🐑
🐑
🐑
" Yakk kenapa eonnie ga langsung masuk aja, suka banget sih ngerepotin adik-adiknya " Cerocos Nafeesha sambil membuka pintu.
Deg !!
" Omo, S s s seokjin oppa " Ucap Nafeesha kaget menutup mulutnya.
" Bisa kita bicara empat mata " Ucap Seokjin dingin.
Nafeesha masih kaget diam ditempat tidak membalas sepatah katapun.
" Apa kau baik-baik saja " Ucap Seokjin ingin menyentuh kening Nafeesha, tapi Nafeesha segera sadar dan mundur selangkah kebelakang sehingga Seokjin tak bisa menggapainya.
" A a a aku baik-baik saja " Jawab Nafeesha.
" Ah mianhae " Ucap Seokjin tidak enak karena hampir menyentuh Nafeesha.
" Syukurlah, Sha ada yang ingin aku bicarakan " Ucap Seokjin lagi.
" Ya ampun Sha kok lama banget sih " Ucap Natasha muncul dibelakangnya diikuti dengan Adela dan juga Claudia.
" Loh Seokjin oppa " Ucap Adela
" Kenapa ga disuruh masuk Sha " Ucap Claudia.
" Yaampun iya Sha, dari tadi juga berarti yang datang bukan Dinda eonnie "
Nafeesha hanya diam dan bungkam ditempat. Ntahlah rasanya sulit sekali untuk ia menjelaskan semuanya baru saja tadi ia menunggu balasan pesan dari Seokjin tapi sekarang Seokjin sudah berada di hadapannya . Ini terjadi begitu cepat.
" Seokjin oppa mari masuk " Ajak Natasha.
" Ahh kamsahamnida, saya kesini hanya ingin bertemu dengan Nafeesha dan mengajaknya keluar sebentar " Jawab Seokjin menatap Nafeesha. Nafeesha segera menundukkan wajahnya menghindari tatapan dari Seokjin.
" Ahh begitu " Jawab Adela.
" Nde kalau begitu kami pergi dulu, Nafeesha-ya kajja " Ucap Seokjin berjalan duluan meninggalkan Nafeesha yang masih mematung.
" Yakk Nafeesha-ya pergilah " Ucap Claudia menyenggol bahunya.
" Ahh nde nde, aku pergi dulu. Nanti kalau Dinda eonnie sudah datang telpon saja aku nde " Ucap Nafeesha
" Oke siap bos " Ucap Natasha
" Ya udah sana ntar ditinggal lagi " Ucap Adela.
" Iya iya aku pergi dulu nde, Assalamu'alaikum "Ucap Nafeesha kemudian berlalu menyusul Seokjin yang sudah duluan.
" Waalaikum salam " Jawab mereka bertiga bersamaan.
Setelahnya mereka kembali lagi masuk ke apartemen.
Nafeesha mempercepat langkahnya agar bisa menyusul Seokjin ia tidak tau Seokjin akan mengajaknya pergi kemana.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Believe You || KSJ
Fiksi PenggemarKita adalah ketidak-sengajaan yang telah di atur baik oleh tuhan. "Temui orang tua ku oppa, jika oppa benar-benar mencintai aku" Ucap Nafeesha kemudian bangkit dan berlalu meninggalkan-Nya. "Sha.. tunggu Sha..." panggil Seokjin. "Nafeesha" Teriak Se...