🐑 Chapter 26🐑

361 52 3
                                    

𝙷𝙸𝙳𝚄𝙿 𝚃𝙴𝙻𝙰𝙷 𝙼𝙴𝙽𝙶𝙰𝙹𝙰𝚁𝙸 𝚂𝙰𝚈𝙰
𝚄𝙽𝚃𝚄𝙺 𝚃𝙸𝙳𝙰𝙺 𝙼𝙴𝙽𝙶𝙷𝙰𝚁𝙰𝙿𝙺𝙰𝙽 𝙰𝙿𝙰𝙿𝚄𝙽 𝙿𝙰𝙳𝙰 𝚂𝙸𝙰𝙿𝙰𝙿𝚄𝙽. 𝙺𝙴𝙲𝚄𝙰𝙻𝙸 𝙰𝙻𝙻𝙰𝙷😊

🌻  𝚂 𝙴 𝙻 𝙰 𝙼 𝙰 𝚃  𝙼 𝙴 𝙼 𝙱 𝙰 𝙲 𝙰  🌻

"Sha kamu kok melamun" Ucapan Adela membuat Nafeesha lagi-lagi terkejut.

Brakk !!

Refleks, tangan Nafeesha yang memegang jendela menjadi terlepas begitu saja. Suara nyaring dari jendela yang kembali tertutup langsung melepaskan pelukan Seokjin pada mereka, Areum dan Ara.

Kini atensinya dengan cepat langsung beralih ke arah jendela kamar itu. Tapi kedua bola matanya tidak menangkap siapa-siapa disana.

"Apakah itu Nafeesha" Benaknya.

"Astaghfirullah,, awww sakit" Rintih Nafeesha. Ketika mencoba memegang tangannya yang tak sengaja terjepit dijendela tadi yang meninggalkan bekas luka dan mengalir darah segar disana.

"Ya ampun Sha berdarah, maafin aku ya. Sini aku obatin" Ucap Adela seketika panik dan segera menuntun Nafeesha untuk duduk di sofa kamar mereka.

"Maaf ya Sha aku ga bermaksud ngagetin kamu kok tadi, tunggu disini ya aku ambil obatnya dulu sebentar" Ucap Adela kemudian bergegas mengambil obat.

Dengan cepat Adela sudah berada di samping Nafeesha, dengan sangat pelan dan hati-hati ia mengobati jari telunjuk Nafeesha yang masih mengeluarkan darah segarnya.
"Ya Allah Sha maafin aku ya, aku bener-bener ga bermaksud buat ngagetin kamu kok serius" Ucap Adela di sela-sela mengobati jari Nafeesha yang terluka itu. Ia sangat merasa bersalah.

"Iya Del udah aku maafin kok, Kamu nya ga salah, cuma aku nya aja yang gampang kagetan hehe" Jawab Nafeesha terkekeh.

"Makasih ya Sha" Balas Adela tersenyum. Kemudian dengan telaten Adela membaluti jari Nafeesha dengan kain kasa.

"Selesai" sarkas Adela ketika ia menyelesaikan pekerjaannya mengobati luka Nafeesha.

"Sekali lagi makasih ya Del" ucap Nafeesha tersenyum menatap Adela.

"Iya sama-sama Sha" Jawab Adela juga ikut tersenyum.

Kini Atensi Nafeesha beralih pada jari telunjuknya yang sudah terbalut perban itu. Luka kecil yang sama sekali tak sebanding dengan luka yang bersarang di hatinya.

•••

Jam sudah menunjukkan pukul 07:30 KST. Kini semua penghuni Villa itu sibuk menggeret koper mereka masing-masing menuju teras depan. Di luar 3 mobil sudah berjejer rapi dengan keadaan bagasi mobil yang sudah terbuka menunggu di masukkan barang-barang ke dalamnya.

"Oppa... Areum sama Ara eonnie satu mobil sama oppa nee" Teriak gadis kecil itu dengan semangatnya. Membuat atensi mereka semua beralih pada gadis kecil dengan rambut yang diikat kepang dua itu.

Seokjin berjalan mendekati gadis kecil itu. Kemudian berjongkok mensejajari tinggi mereka. Lalu mengelus pelan rambut Areum.
"Areum sayang mobil oppa sudah penuh, Areum naik mobil suga oppa saja nee"

I Believe You || KSJTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang