“Detektif Kim! Disana!” ucap seorang anggota polisi yang sedang mengejar seorang yang mencuri roti dari sebuah toko.
Saat sedang mengejar beruntung sekali tim polisi itu, sang target terpojok di sebuah jalan buntu yang di apit dengan dua gedung tinggi.
“Yah akhirnya... Saya capek ngejar kamu. Buka topi dan maskermu” ucap seorang petugas polisi.
Tetapi tiba-tiba si target mengangkat kedua tangannya mengepal di depan wajahnya.
“Wah malah menantang, bagaimana detektif Kim?” tanya petugas itu. Detektif Kim itu hanya mengangguk seakan mengiyakan tantangan dari anak itu.
Ketika empat petugas kepolisian sedang melawan anak ini, detektif kim hanya menontoni mereka.
Si target sangat lihai menghindari serangan dari empat polisi.
Bugh!
Dia berhasil memukul wajah petugas 1.
Bugh!
Bugh!
Bruk!
Dia menonjok petugas 2 lalu menyikut petugas 3 dan menjegal kaki petugas 4.
Si Detektif Kim itu hanya mengangguk dan bertepuk tangan.
Si target siap memukuk Detektif Kim..
Sret..
Dia malah kabur.
“Kejar dia” ucap petugas 1, dan yang lainnya pun mengejar si target.
Detektif kim berpisah dengan para Petugas.
“Hah.. Hah.. Kami.. Kehilangan target kapten” ucap petugas 3.
“hmm tidak apa-apa, saya urus sisanya. Kalian kembali saja bertugas. Lagi pula hanya roti. Tolong bayarkan roti yang anak itu curi, saya akan ganti uangnya nanti” ucapnya.
“tapi-“
Detektif Kim itu melepas earpiecenya.
Di sisi si anak itu, dia merasa sudah aman dari kejaran polisi. Ia pun berhenti di sebuah gang gelap dan memakan roti hasil curiannya itu.
Trak!
Itu sebuah borgol.
Dan itu Detektif Kim.
Si target pun mencoba kabur, tetapi telat. Si Detektif Kim sudah Menahannya dan memborgol tangannya. Lalu membawa ke dalam mobil Lalu memberangkatkan mobilnya.
Di pertengahan jalan Si Detektif itu meminggirkan mobilnya.
“Saya buka Borgolnya, tapi jangan kabur. Kalau kamu kabur akan saya buru kamu sampai ketemu. Kalau kamu tidak kabur saya biarkan, dan saya ingin menawarkan sesuatu ke kamu” ucapnya. Si target menurut.
Lalu si Detektif mengambil sebuah koper genggam dan mengeluarkan selembar kertas.
“bisa membaca kan? Di baca dan di cermati” ucapnya sambil memberikan kertas itu.
Si detektif pun melanjutkan perjalanan.
“Tapi bahkan saya mencuri roti” ucap si target setelah membaca isi kertas.
“hm hanya roti. Jika kamu mau saya akan lepaskan kamu dari jeratan polisi, jika tidak mau yaaa sudah saya bawa ke kantor polisi” ucapnya.
“apa saya di gaji?” tanyanya.
“Jelas, ini sebuah perjanjian pekerjaan” ucap si detektif.
“Kalau begitu saya mau. Tetapi saya tidak tahu harus melakukan apa” ucap si target. Si detektif tersenyum mendengarnya.
“Siapa namamu?” tanya si detektif.
“Jooyeon, Lee Jooyeon” ucap Jooyeon.
“Saya Bona, Kim Bona. Dulu saya aktif di Genius Spy, tapi sekarang jika hanya ada keadaan urgent saja. Sekarang saya Katim 2 sat reskrim kepolisian pusat kota amerta” ucap Bona. Jooyeon hanya mengangguk.
Lalu tak lama mereka sampai di kantor Genius Spy.
“Silakan duduk dan di tandatangani perjanjian serta kontraknya” ucap Bona. Jooyeon segera menandatangani kertas itu.
“terima kasih. Kamu ada tempat tinggal?” tanya Bona. Jooyeon menggeleng.
“Oke, di sini ada kamar Asrama kosong. Selagi menunggu panggilan selanjutnya kamu bisa menunggu di sana. Jangan buat keributan atau kamu akan langsung kami usir” ucap Bona. Jooyeon hanya mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE SECRET AGENT ✔️
Fiksi RemajaPart of Genius Spy Disarankan membaca Genius Spy Book 5: The Government Secret Agent tidak dikenali siapapun kecuali divisi 1 dan 2. Tidak boleh dikenali siapapun dan jangan ingin kenal lebih dekat dengan siapapun. Tugas Secret Agent tidak hanya me...