“Berapa yang bakal lo kasih ke gue?” tanya seorang laki-laki bertubuh tinggi.
“50.000.000 kalo lo menangin pertarungan hari ini” ucap laki-laki bertubuh lebih pendek.
“Janji? Kalo lo bohong gue bunuh lo” ucap laki-laki bertubuh tinggi itu.
“Oke gue pegang janji gue” ucap si pendek.
Lalu si tinggi pun bersiap.
“Bang” panggil seorang perempuan ke si tinggi
“dek, kenapa?” tanyanya.
“Gue pikir lo batalin aja. Lawan lo bukan main besarnya” ucap si perempuan.
“Sua, maka dari itu bayarannya juga lumayan. 50 juta, lumayan kan buat ngelanjutin idup. Lo gak usah khawatir, yakin deh gue menang” ucapnya.
“Gue pikir tim lawan bakal main curang bang. Tadi gue liat beberapa mobil polisi ada di deket sini” ucap Sua.
“Nanti, kalo misalnya polisi dateng, lo pergi sejauh mungkin. Jangan mikir bang Moonbin, gue bisa selamatin diri sendiri” ucapnya.
“huh... Oke lah terserah lo bang” ucap Sua.
“Woy Moonbin! Maju!” ucap si pendek.
“Awas lo kalo bohonin gue sama abang gue, gue bunuh lo” ucap Sua.
“Kek berani aja lo cil” ucap pendek.
Pertandingan pun di mulai.
Lawannya tidak sebanding, karena lawannya lebih besar dari Moonbin. Tetapi demi menang, Moonbin berusaha untuk menumbangkan lawan.
Di bagian penonton, SuA terlihat khawatir karena kakaknya yang sudah babak belur. Tetapi di saat pertandingan hampir berakhir Sua terlihat semangat karena kakaknya hampir menang.
Dan tiba-tiba seperti dugaan Sua, polisi datang...
Dan si pendek hampir kabur tetapi Sua berhasil menahannya.
“LARI DEK!!” Teriak Moonbin.
“JANGAN PEDULIIN SI PENDEK” teriaknya lagi.
Dan Sua pun segera kabur, tetapi tiba-tiba dia pingsan. Moonbin yang melihatnya pingsan pun langsung lari menghampiri adiknya.
Tetapi Moonbin juga pingsan di bius.
“Bawa mereka berdua” ucap seseorang.
Lalu Sua dan Moonbin pun di bawa ke sebuah tempat oleh orang itu.
Beberapa jam kemudian..
“Sua.. Sua.. Moon Sua” panggil Moonbin. Sua pun terbangun.
“Ini di mana bang?” tanya Sua.
“Gue juga nggak tau, yang pastinya bukan kantor polisi” ucap Moonbin.
Tidak lama ada seorang pria berbaju serba hitam dan berjas datang ke dalam ruangan.
“Selamat pagi” ucapnya.
“Dimana ini?” tanya Moonbin.
“Nama saja Jung Jaehyun” ucap Jaehyun.
“GUE TANYA DIMANA INI BUKAN TANYA NAMA LO!” Teriak Moonbin di depan wajah Jaehyun.
Jaehyun pun hanya mengeluarkan Genius Card nya.
“Kalian di kantor Genius Spy sekarang” ucap Jaehyun.
“Bajingan pendek? Dimana dia?” tanya Moonbin.
“Saya tidak tahu. Senior saya hanya memerintahkan untuk membawa kalian” ucap Jaehyun.
“ARGH Sialan! Udah babak belur, ditipu lagi An*jeng emang si pendek” ucap Moonbin mengumpat.
“Kalian ingin mendapatkan uang kan? Bagaimana jika bergabung dengan kami?” ucap Jaehyun sambil memberika dua lembar kertas. Moonbin dan Sua pun membaca isi kertas itu.
“Sepertinya Senior kami sudah memantau kalian sejak lama. Mereka minta kami untuk membawa kalian bukan untuk di tangkap, tapi untuk ditawari pekerjaan. Gajinya lumayan, tapi tugasnya juga lumayan” ucap Jaehyun.
“kenapa kita?” tanya Sua.
“Kata mereka kalian suka uang, dan orang-orang yang sangat bagus akan tugas yang diberikan ke kalian” ucap Jaehyun.
“Kalian bakal di latih dulu kok, tidak langsung di beri tugas. Jika kalian mau, tanda tangani perjanjian dan kontrak itu” ucap Jaehyun.
Sua tidak berpikir panjang langsung menandatangani kertas itu.
“dek! Kok lo langsung tanda tangan” ucap Moonbin.
“Gajinya lumayan kak” ucap Sua.
Karena adiknya sudah menandatangani, Moonbin pun terpaksa menandatangani juga.
“Terima Kasih, Kami akan mengantar kalian pulang. Saat timnya sudah fix kami akan menghubungi kalian lagi” ucap Jaehyun. Mereka mengagguk saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE SECRET AGENT ✔️
Ficção AdolescentePart of Genius Spy Disarankan membaca Genius Spy Book 5: The Government Secret Agent tidak dikenali siapapun kecuali divisi 1 dan 2. Tidak boleh dikenali siapapun dan jangan ingin kenal lebih dekat dengan siapapun. Tugas Secret Agent tidak hanya me...