Hamzah dan Zahra akhirnya hari ini kembali ke Indonesia. Kembali ke rumah yang telah lama mereka rindukan. Rasa bahagia tentunya hadir di hati semua orang yang ada di sana, contohnya saat ini di pondok Al Fattah diadakan tasyakuran untuk menyambut kembalinya Gus mereka yang telah sembuh seusai kecelakaan yang hampir saja menewaskannya beberapa waktu lalu. Sebuah mobil berwarna putih memasuki perkarakan rumah yang telah dihias indah itu, diiringi lantunan sholawat nabi yang dibaca merdu serta menyejukkan hati itu bersahut-sahutan menyambut datangnya Hamzah dan Zahra.
Sesampainya didepan rumah, mereka turun dari mobil dan seketika langsung disambut hangat oleh seluruh keluarga yang ada di sana. Semua kerabat-kerabat mereka datang untuk menyambut kembalinya Hamzah, namun tak lama setelah itu semua orang kembali sibuk dengan urusannya masing-masing karena acara yang sebenarnya akan diadakan malam nanti dan tentunya membutuhkan banyak sekali persiapan.
Setelah acara selesai Hamzah langsung kembali ke kamarnya karena disuruh istirahat oleh Abah dan Ummah. Namun lain halnya dengan Hamzah, Zahra justru ikut berkutat di dapur menyiapkan makanan bersama Nisa' dan yang lainnya setelah acara penyambutan itu selesai, hingga Ummah yang tak sampai hati pun datang menegurnya.
"Sudah nak istirahat saja dulu." ucap Ummah sambil mengusap lembut punggung Zahra yang hanya melemparkan senyum manis di wajahnya.
"Eh Ummah, gak papa kok Ummah Zahra gak capek." Bantah Zahra.
"Dari kemarin kok nggak capek-capek padahal gak istirahat, kamu itu sudah nurut saja sama Ummah ayo istirahat. Lagi pula nanti malam keluarga kamu itu datang ke sini, biar kamu nggak kecapean dan bisa nemenin mereka selama di sini." Nasihat Ummah.
"Iya deh iya, Ummah Zahra istirahat sekarang ya." Ucap Zahra pasrah, lalu tersenyum sebelum akhirnya pergi menuju kamarnya.
Niatnya Zahra ke kamar emang mau istirahat kok, tapi setelah melihat koper koper mereka tadi masih utuh, akhirnya Zahra putuskan nggak jadi istirahat dan lebih memilih untuk membongkar koper koper itu sekalian beres beres kamar.
Karena Hamzah lagi tidur jadi Zahra melakukan nya secara diam-diam tanpa ada suara. Zahra ini memang pintar kalau disuruh melakukan suatu hal tanpa bersuara. Setelah sekitar 2 jam berlalu akhirnya barang barang mereka sudah kembali ke tempatnya semula dan baju baju nya pun sudah dimasukkan ke dalam lemari dan tersusun rapi di sana. Sekarang pekerjaan Zahra tinggal satu yaitu mengembalikan koper ke tempatnya yaitu di atas lemari, dan karena Zahra pendek orangnya maka ia mengambil kursi yang ada di dekat meja riasnya dan diletakkan di depan lemari sebagai pijakan untuk meletakkan koper-koper itu kembali ke tempat semula. Namun siapa sangka sedetik kemudian saat Zahra akan meletakkan koper di atas lemari dia malah terjatuh dan hal itu tentunya menimbulkan suara keras yang akhirnya membangunkan Hamzah dari tidurnya.
Hamzah langsung terjingkat saat mendengar suara kursi dan koper-koper itu jatuh berserakan di lantai. Sementara Zahra hanya duduk diam diantara barang barangnya. "Ya Allah Zahra kamu nggak apa-apa ? Kok bisa jatuh sih ?" Tanya Hamzah yang langsung bangkit membantu Zahra berdiri, belum paham apa yang baru saja terjadi.
Zahra hanya menyengir kuda, tak tahu akan menjawab apa. "Aduh.. iya Mas tadi Zahra nggak sengaja jatuh."
"Ya kenapa kok bisa jatuh ?"
"Jadi tadi kan Zahra lihat koper belum dibongkar, terus Zahra bongkar sekalian bersih-bersih kamar, eh pas udah selesai semua kerjaannya Zahra cuma tinggal naikin koper ke tempatnya di atas lemari. Tapi karena Zahra nggak nyampe tahu sendiri Zahra pendek, jadi Zahra ambil kursi buat dinaikin tapi tahu-tahu eh malah jatuh karena nggak seimbang." Jelas Zahra meringis menahan nyeri di pergelangan kakinya.
"Astaghfirullahaladzim lagian kamu ngapain sih pakai acara naik-naik segala ? Kalau kopernya jatuhnya nimpa kamu gimana ? Kenapa nggak minta tolong aku aja sih ?" Tanya Hamzah tak habis pikir, ada aja kelakuan istri nya ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Assalamualaikum Calon Istri_MUMC [SELESAI]
Ficção AdolescenteMy Ustadz My Crush => Assalamualaikum Calon Istri • • • Sebuah kisah yang bercerita tentang seorang laki laki yang terlalu larut dalam duka atas kepergian calon istrinya satu hari sebelum hari pernikahannya. Hal itu membuat kepribadiannya berubah se...