Sudut Pandang Lain

37 3 0
                                    


Rabu,17-6-2202,10.45

Terlihat tari sedang berbincang bincang dengan fais,mereka berdua memang sudah akrab dari awal masuk

"Eh,fais si gio kemana ? Bukannya tadi bareng kamu ?"

"Oo, si gio ya ? Tadi sih bareng pas di pak hairman hilang dia yaudah ku tinggalin,lagian tuh anak bakalan balik lagi ke kelas"

"Jahat banget dah,ke temen sendiri lo"

"Santai aja kalik,palingan dia ke Sanggar atau gak ke temennya soalanya dia bawa kanvas sama cat akrilik"

"Ouh begitu,eh fais kamu paham?"

"Paham apa?"

"Itu yang di jelasin bapak tadi,cobak Liet papan"

"Itu yang di jelasin bapak tadi,cobak Liet papan"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"karena 8/10.kepintaran saya ada di IPS ya penjelasan Kayak gitu gampang di cerna"

"Kok kek ngejek ya"

"Ya...emang ngejek"

"Ihhh,fais mah"

Mereka berdua asik berbincang bincang dan bercanda canda sedangkan gio duduk termenung di teras Musholla

"Hufthh,ntar lagi MTK ya bakal mumet nih" ucap gio sambil menghela nafas panjang

"Bersyukurlah,kau tidak liat pelajaran kita hari Kamis ?"

"Lah,Cepet bet dhuha lu,kek gak kerasa lu sholat"

"Kata siapa aku dari musholla?"

"Jangan bilang lu dari kantin sebelah mushola,nggak kan bi ?"

"Bener,tapi kagak bener"

"Yadah serah lu"

Gio pergi dari musholla sedangkan Abi siap siap untuk sholat Dhuha,gio pergi tidak tau arah ke mana tujuannya dia tetep berjalan raut wajahnya layaknya orang yang memikirkan masalah yang amat besar
Angin meniup helai rambut gio,gio berhenti dan menatap langit,tetesan air pun jatuh dari pipinya dan gio berkata

"Ku rasa aku butuh kebahagiaan,tapi tak pantas juga aku mendapatkan nya,ah sudahlah jalani saja takdir ini"

ALFARIZI (ONGOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang