Namatapena 5 (Beginning)

6 0 0
                                    

Keseokan harinya setelah aku di marah habis habisan oleh Jihan, mbak lail berulah kembali di bagian dapur, wajah penuh hitam dengan berdiri tegak di tempat pemangangan "yahh, kurasa mbak selalu gagal di urusan ini" sahut diriku sambil membersihkan muka mbak lail

"ah, asal lu tau ya dek apinya gak mo nyala"

"Heum, Terus am mbak di gimanain ? (Sambil mengusap muka)

"Ya, mbak Pakek kipas lah biar nyala, Eh malah gini"

"Tumben mbak ceroboh, Ada masalah ?"

"Hemm, Ada sih, Tapi dah dek gio gak usah tau"

Ctak (mengetuk jidat mbak lail)

"Woi !! Kurang ajar !!"

Habis kejadian itu aku berangkat ke sekolah untuk technical meeting untuk pembahasan namatapena 5, yah ini acara hanyalah acara sanggar seni tahunan sekolah ku.

Sekolah

Dari kejauhan sosok laki laki datang menyapa ku, tak lain ia adalah mas Rudi

"Hei, selamat pagi, ini mungkin terlambat, tapi mas turut berdukacita atas kematian temanmu"

"Yah, tidak apa apa, ayo ke sanggar"

"Okelah"

Harus ku akui rey masih terpukul atas kematiannya, ia tak sudi keluar dari kamarnya, ah di pikir pikir kasian juga, tapi yah, info tentang kematian tari masih samar samar, di lain sisi juga eila yang mulai asing dengan kita, jujur saja perempuan itu membuatku kezal ntah apa yang ia pikirkan, arghh memang sifat murni, wanita itu membingungkan

"Dek gio, lu dari tadi keknya ngelamun bener dah ?" (Tanya kak Rudi kepada gio)

"Ah, perasaan masnya kali, oh ya mas, pas namatapena bisa gantiin shift aku gak mas ? Ya gak pasti sih, soalnya ada urusan aku am dia"

"Waduhh, cieeree falling in love nih gio, cieee, yaudah kabarin aja, lagian kakak di bagian dekor, kamu juga di bagian keamanan, gak jauh amat'

"Hehe, iya, makasih ya"

Ya begitulah hasil rapat, aku mendapatkan posisi panitia di bagian keamanan, ahh hari hari jadi panitia

*Panggilan masuk fais*

"Halo ?"

"Lu di mana ?"

"Di sekolah dah mau pulang ini"

"Nih eila dah berhasil gw bujuk, dan katanya suruh ketemuan di taman grogf ntar lagi, terus jemput gw ye"

"Ouh, oke"

*Panggilan di tutup*

Baiklah akan ku gali informasi nya, jika benar, aku tak tau apa yang harus ku lakukan, yang benar saja jika eila yang membunuh tari

Kediaman fais

"Is, fais, ayokk !!" (Teriak gio)

"Yo"

Taman grogf


ALFARIZI (ONGOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang