Siapa ? Kenapa ? Mengapa ?

7 0 0
                                    

Brak !!

Tubuh aby terhempas dari tangga yang ia susuri, darah terlihat mengalir dari pelipis matanya, ia yang lemah berusaha bangun dari lemahnya, namun tidak ada gunanya tubuhnya tidak bisa di gerakkan aby hanya menatapi gio yang berlarian ke sana kemari mencari pertolongan, dan pada akhirnya dirinya tidak sadarkan diri.

"Aduhhh, ini kok bisa jatuh dah gio ?"

"Ya, gua gak tau rey, pas gua samperin bunyi suara ya dah gitu Aby nya"

"Aduhh, Is fais ambilin obat merah sono"

Fais yang berusaha mencari obat merah di kejutkan dengan kehadiran sosok wanita bergaun merah yang berada tepat di depannya, bahu fais bergetar hebat memandangi sosok itu, satu tinjuan fais arahkan ke arah wanita itu, percuma fais memukuli beberapa kali dirinya hanya mendapatkan kelelahan, terasa pukulannya tidak mengenainya sama sekali "Oi, sebutin siapa lu"

"Aby...."

Sosok wanita bergaun merah itu hanya memanggil manggil nama seorang Aby yang sedang tak sadarkan diri, fais masih tidak percaya apa yang ia hadapi di depannya

"Siapa ? Siapa dirimu sebenarnya ? Kenapa kau mengenal Aby ? Siapa dirimu !!" Teriak seorang fais

Teriakan fais terdengar oleh gio, gio yang bingung ada apa di luar langsung menghampiri fais "Is ada ap-'

Wanita bergaun merah itu menatap hebat seorang gio, "Heiii, kau tak mengenal ku ? Gio....." Ucap wanita bergaun merah itu"

"SIAPA ? SIAPA YANG MENGUNDANG MU KE SINI ? RAYIN ? ATAU SIAPA ?"

"ARGHHHHHH....., KAU SAMA SAJA GIOOOO, PADAHAL PADAHAL AKU HANYA INGIN BERTEMU DENGAN ABY SAJA !!"

"DIAM, SIAPA YANG MENDATANGKAN DIRIMU KE SINI DINA !! SIAPA !!

Terungkap wanita bergaun merah itu adalah "Dina Mariana" sosok yang di cintai aby yang sudah tiada selama 3 tahun

"AKU, AKU !! AKU MENOLAK TAWARAN DARI MBAK RAYIN !! AKU KESINI KARENA ABY YANG MEMANGGIL KU !!"

Dengan muka setengah pucat gio mengucapkan kata ke arah fais "Is, beri jalan dia ke arah aby, sudah biar ku pertanyakan ini semua ke mbak rayin"

Pada akhirnya gio dan fais memberi jalan kepada dina untuk bertemu dengan aby, bau amis yang lengkap dengan dirinya terus menyengat hidung gio dan fais, dan pada akhirnya dia sampai di hadapan aby yang masih tak sadarkan diri

"HUAAAAA, GIO GIO GIOO !! DIA DIA !!" TERIAK SEORANG REY

"Sudah, Kemari-lah dan menghindar dari sana !!

Dina menatapi aby dengan tatapan yang tidak setajam yang di arahkan kepada gio dan fais,Rey yang masih bingung siapa dirinya,ada apa dengan mereka bertiga seolah olah Rey hanyalah pemeran sampingan

"Kau tidak berubah yah tuan,ucap dina sambil menangis "maaf, aku pergi terlalu cepat, maaf aku tidak bisa menjelaskan semuanya, dan sekarang aku sudah terikat lagi denganmu,maka bangunlah dari pingsan mu, kumohon sebelum rayin terlepas dari ikatannya"

"huh, sudah kuduga kau mengikat rayin, sebetulnya rayin hanya memberi kabar tentang aby, tidak ada maksud untuk mendatangkan kembali dirimu" raut wajah gio berubah, amarah yang menyelimuti wajahnya, alis yang semakin tajam, mata yang terlihat mati namun masih terpantul cahaya
"Engkau marah gio? Maaf ya, aku iri denganmu, kau bisa berkontak langsung dengan rayin, Sedangkan aku tidak bisa seperti mu, maaf ya sekali lagi" ungkap dina dengan senyum yang di iringi dengan air mata yang berjatuhan
Raut wajah gio seketika berubah, ia teringat akan rayin yang dulunya juga menangis di hadapannya, meminta agar dirinya bisa dekat dengan gio sendiri
Tanpa di sadari oleh mereka berempat bahwasanya aby terbangun dari pingsannya dan langsung memeluk erat dina

ALFARIZI (ONGOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang