Penyataan

11 0 0
                                    

Waktu terus berlalu kini mereka sudah menuntaskan ASS ,sebagai apresiasi terhadap diri mereka mereka memutuskan untuk berkreasi ke pantai

Aby bergegas cepat ke arah kamar gio dengan membawa beberapa lembar kertas jawaban milik gio,Aby tau gio lemah di bagian fisika dan matematika maka dari itu dia berniat untuk saling belajar mengajar antara dirinya dan gio

“Gioo!!” Panggil Aby heboh. “lihat hasil ulangan fisika mu dan matematika mu,lihat 40? 60 ? Hahahaha,mau ku ajarin kah ? Semari menyodorkan lembar jawaban gio

“Gak makasih”

Permintaan aby ditolak mentah mentah oleh seorang gio yang sedari awal memang tidak suka akan pelajaran fisika dan matematika tentunya itu di karena rumus rumus dan hukum hukum yang bervariasi di mata pelajaran itu

“Yaudah dah” ucap aby sambil merenung “oh iya kita jadi kan ke pantai nanti ?”

“Jadi lah,tinggal nunggu si Jihan,oh iya di fais am Rey kemana,mereka dari tadi Shubuh gak balik”

“Katanya sih mereka ke tempatnya fais yang boxing sambung gitu”

“Sumpah tuh anak gak kapok yak di bikin babak belur “ sambil mematikan televisi yang ia tonton

“Ntahlah”

Gio meninggalkan aby sambil melihat hasil ulangannya,40 adalah poin paling rendah dari semasa ia sekolah dari SD Sampai SMA Tak jarang juga gio mendapati angka pas di KKM.

Brumm brumm

Terdengar dari kejauhan bunyi sepada motor dan tentu itu dari fais dan rey

“Hai Giooo” Salam rey dengan melambaikan tangannya

Gio tidak menanggapi salam dari Rey,ia fokus memperhatikan badan fais dari ujung kaki sampaing ujung kepala

“Woi,ngapain lu Liet liet gw gitu gio” sahut fais dengan melangkah menjauh dari gio

“Kata Aby kalian pergi ke boxing sambung,Mastiin aja terutama lu fais, gak taruhan lagi kan ?”

“Ouhh kita cuman bersih bersih doang” sahut rey sambil menunjukkan alat pembersih yang mereka bawa dari rumah gio

“Hooh tuh”

“WOI PEAK,ITU MILIK GW NAPA KALIAN BAWA BAWA” Sponta raut wajah gio mendadak berubah dahinya berkerut alisnya makin tajam

“Fais Fais Yang Nyuruh” sambil menodongkan sapu ke arah fais

“Hufthh,dahlah gak ada guna gw marahin kalian dah sono makan, gw am aby dah makan” ucap gio sambil menghela nafas dengan panjang dan dalam

Waktu terus berlalu seakan akan seperti kincir angin yang terus berputar,kini Jihan sudah pulang dari sekolahnya dan tentu saja bersama dengan Aby di karena gio sudah berjanji kalau Aby yang akan jemput dari Minggu lalu

“dek,Cepet siap siap dah mau berangkat ke pantainya” sahut gio dengan memberesi isi tasnya

Jihan tidak merespon ucapan kakaknya itu dirinya langsung saja ke arah kamar dan mengunci kamar nya

“Dek !! Oi !!”

“Napa Gio ?”

“Gak tau juga gw tiba tiba kayak cewek ngambek gitu dianya”

“Wah pasti ulah Aby” sahut rey sambil menoleh ke arah aby yang sedang memakan snack

Gio berjalan ke arah Aby dan duduk di sebelah nya sambil menahan kerongkongan Aby dengan jari telunjuknya

“ekhem aby ku yang rada ngeselin dan emang ngeselin dari lahir,kamu apain adek saya ? Dan coba jelaskan dengan detail”

“Eughhds,lepasin dulu woi jari telunjuk mu”

ALFARIZI (ONGOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang