resepsi pun selesai dan kini azhar dan khanza beserta keluarga besar segera menuju ke rumah di rumah masih ada teman teman azhar dan khanza.
"zhar, ternyata yang di jodohin sama khanza itu kamu toh"
"selamat zhar, saya ikutan senang"
"btw zhar kok kamu ga kasih tau kalo kamu menjalani taaruf dengan khanza"
alwi, haris, dan juga jefri begitulah yang mereka tanyakan pada azhar saat ini
"ya memangnya apa yang harus saya umbar?"
"ya hubungan kamu dengan khanza"
"tidak perlu, sekarang kan sudah di umbar juga "
"haha iya iya, zhar ada makanan ga? kita lapar nih"
"oh ada ada, ayo masuk, makanya jangan pada duduk di luar ntar ga kebagian makanan"
sementara azhar mengantarkan teman temannya untuk ke dapur di sisi lain khanza yang saat ini berada di dalam kamar bersama aya, fitri, dan juga nayla pun sedang berbincang bincang
"khanza akhirnya kamu nyusul juga, yakan fit?"
"iya ih, Alhamdulillah ya. mana suami mu ganteng banget lagi"
"Nayla kapan nih nyusul?"
"khanza aja dulu baru aku kan ya khanza?"
"haha iyaa nay, udah pada makan belum?"
"wah kalo itu mah kita belum makan nza"
khanza hanya tertawa melihat sahabat nya itu, setelah berbincang tentang pernikahan akhirnya khanza membawa mereka ke dapur untuk makan. tetapi khanza mendapati azhar dan teman temannya juga yang sedang menikmati makanan
"eh gimana kalo kita makan di ruang tamu saja?"
"gapapa khanza kita kan ada ya ga nay?gaperlu khawatir kan sudah jadi suami istri"
mereka langsung mengandeng khanza ke ruang makan, terlihat azhar yang langsung pindah ke kursi sebelah untuk membiarkan istrinya duduk di dekatnya.
"udah ganti baju?"
"iya"
"duduk dekat saya ya?"
khanza hanya mengangguk dan langsung duduk di dekat azhar, azhar melihat khanza dari atas hingga bawah yang membuat khanza merasa tidak nyaman
"ada yang salah dengan pakaian ku? "
"kamu cantik saat mengenakan itu"
"ini baju yang di belikan bundamu"
"pantas, sangat cantik"
setelah makan makan akhirnya mereka pulang untuk pamit karena hari sudah semakin sore dan takut jika akan kejebak macet
sedangkan khanza kini berada di kamar dan tak pernah keluar lagi setelah makan bersama teman temannya
saat ini khanza mendengar ketukan pintu kamarnya dan langsung membuka kan pintu tersebut
"putri abi kenapa tidak ikut kumpul dengan keluarga sayang?"
"khanza tidak enak badan abi, tolong sampaikan maaf dan terimakasih karena sudah datang"
"baiklah, jangan lupa minum obat ya, abi akan panggilkan azhar juga"
"iya abi"
kali ini khanza tidak menolak, karena yang dia ingat juga mereka sudah sah dan khanza juga ingin membuka hatinya pada azhar
KAMU SEDANG MEMBACA
Taaruf
Romancedua remaja yang tidak pernah merasakan yang namanya pacaran dan pada akhirnya di pertemukan oleh Allah dalam proses Taaruf happy reading!🤍🌷