[09]

2.1K 49 0
                                    

"ambillah"

khanza meminum teh tersebut. terlihat raut bahagia di wajahnya karena merasakan teh buatan nya itu

melihat itu azhar langsung paham bahwa khanza bisa senang dengan hal hal kecil
contohnya seperti saat ini dia senang ketika menyeruput secangkir teh.

"enak"

azhar mengelus kepala khanza dengan gemas, gemas melihat tingkah lucu khanza

"itu enak karna buatan istri saya yang cantik"

"memangnya siapa nama istrinya?"

"khanza rabithah alawiyyah"

khanza terkekeh geli saat mendengar itu dari mulut azhar, khanza rasa tidak ada salahnya ketika bercanda seperti ini dengan azhar.

"wah pasti khanza sekarang sedang geli mendengar ucapan suaminya"

"benar, wajahnya sudah berubah menjadi tomat yang merah matang"

"azhar!!!"

azhar tertawa melihat khanza yang meneriaki namanya dan mencubit gemas tangan nya, mungkin bercanda dengan khanza akan menjadi hal terfavorit azhar sekarang.

"kenapa, khanza?"

"kamu bilang wajahku mirip tomat"

"aku mau keluar aja"

khanza pun langsung keluar kamar dengan wajah yang cemberut itu, melihat anak dan menantunya cemberut kini ustaz  yusuf dan ayah feri langsung bertanya pada khanza.

"khanza kenapa sayang?"

"abi, kata azhar wajah khanza mirip tomat"

"azhar sini nak"

panggil ayah feri pada azhar, azhar langsung keluar dari kamar dan menghampiri ayahnya yang berada di ruang keluarga

"ada apa ayah?"

"kamu bilang khanza mirip tomat?"

azhar tertawa saat ayahnya menegurnya
pada saat ini khanza yang melihat azhar tertawa menatapnya sinis seperti bayi kucing yang sedang marah.

"bukan seperti itu ayah, abi."

"wajah khanza memerah terlihat seperti tomat yang sudah matang"

"khanza memang seperti itu saat malu
wajahnya akan memerah"

"sudah sudah berbaikan khanza, azhar."

"udah mau maghrib kita harus sembahyang"

khanza memasuki kamar dan di ikuti oleh azhar dari belakang, saat khanza ingin menutup pintu tiba tiba azhar langsung menahannya

"mau apa?"

"kamu kesal dengan saya?"

"tidak, udah sana"

azhar langsung memeluk khanza saat itu, wangi tubuh khanza yang bisa azhar hirup. sudah lama dia ingin seperti ini dengan khanza akan tetapi azhar selalu menahan hasrat nya karena waktu itu mereka belum menikah.

"maafin saya"

khanza ingin sekali melepaskan pelukan itu tapi khanza juga sangat nyaman berada dalam pelukan azhar

"lepasin dulu"

"gak akan kalo kamu gak maafin saya"

"aku maafkan, udah ayo ke musholla"

"terimakasih, iya ayo"

sesudah melaksanakan salat maghrib dan isya kini azhar dan khanza sudah berada di kamar, azhar tidur akan bersama khanza malam ini. ya, kalian taulah suami istri di malam pertama, tetapi azhar bukanlah pria seperti itu azhar hanya mengajak khanza untuk membaca tadarusan malam itu.

ayah feri dan bunda zainab juga ikut menginap di rumah khanza, mereka ingin mengawasi anak dan menantunya sekarang

setelah membaca beberapa surah surah dan juga makan malam bersama kini khanza yang duduk di atas ranjang itu di kejutkan oleh azhar yang masuk untuk menanyakan kucing kesayangan khanza

"kamu udah ngasih makan molly?"

khanza terkejut mendengar itu, dari pagi tadi dia belum melihat molly. akhirnya khanza meninggalkan azhar tanpa satu katapun dan mencari molly untuk di beri makan

beberapa menit akhirnya molly di temukan di dapur sedang mencakar cakar tempat makan nya, khanza membawa molly untuk makan di kamar agar bisa di temani khanza dan azhar

"azhar jangan mainin jamnya deh"

"itu udah aku atur azhar"

"waktu itu kamu kan tidur sendiri, sekarang sama saya"

"iya deh"

"molly sudah ketemu?"

"sudah, aku ngantuk mau tidur".

"kamu masih ngatur jam kan? jagain molly juga ya"

"saya juga mau tidur"

"yaudah tidur"

khanza yang menghadapkan tubuhnya pada azhar itu membuat mereka saling bertatapan, jadi posisi mereka sekarang sedang berhadap hadapan.

"kamu cantik,khanza."

"tidur, azhar"

bukannya tidur azhar malah mencium dahi dan pipi khanza, khanza hanya bisa pasrah saat azhar mencium pipinya itu berulang kali.

setelah selesai menciumi wajah khanza azhar langsung memeluk istrinya itu, dan mengelus belakang khanza sama seperti dengan apa yang ustaz yusuf lakukan ketika khanza sedang gugup

"udah tidur? cepat sekali"

padahal baru beberapa menit azhar mengelus punggung khanza ternyata istrinya itu sudah tertidur pulas, azhar menarik selimut dan kembali mengecup dahi khanza sambil membisikkan ucapan selamat malam

pada pukul 2 dini hari khanza terbangun karena merasa kepalanya yang begitu pusing. khanza mencoba melepaskan pelukan azhar setelah terlepas akhirnya khanza pergi untuk membuat minuman hangat, terlihat suasana rumah yang sangat sepi dan hanya tersisa suara jangkrik. khanza yang tidak bisa tertidur pun akhirnya melaksanakan salat tahajud

setelah melaksanakan salat tahajud kini khanza pun duduk di atas sofa dan melihat azhar yang sedang tidur pulas. tampan, azhar terlihat tampan saat tidur seperti itu
karena pusingnya belum juga reda akhirnya khanza memutuskan untuk bersandar di sofa.

azhar yang sadar khanza tidak ada di tempat tidur pun segera bangun, azhar melihat bahwa istrinya itu tertidur di sofa dan masih mengenakan mukena. azhar pun langsung menghampiri khanza, melihat khanza yang tertidur pulas itu azhar tidak tega membangunkan sang istri
akhirnya azhar menggendong khanza ke ranjang agar tidurnya lebih nyenyak

azhar yang bersandar di tempat tidur itupun mengelus punggung khanza yang tertidur pulas, khanza terbangun saat dia lihat bahwa dia sudah ada di pelukan azhar.

"k...kamu gendong aku?"

"iya, lagian ada kasur malah tidur di sofa"

"kepalaku pusing, zhar. jadi aku ke dapur untuk ngambil minum habis itu langsung salat tahajud eh taunya ke tiduran"

"sekarang masih pusing kepalanya?"

"sedikit"

azhar kembali memeluk khanza dan mengusap pelan kepalanya berharap pusingnya segera redah

"saya sangat sayang sama kamu, khanza"

"sungguh?"

"sungguh. maka dari itu saya berani mengajakmu taaruf"

ucapan itu membuat khanza percaya bahwa dia tidak salah menerima azhar sebagai suaminya, cintanya tulus untuk khanza. khanza sangat bersyukur sudah di kelilingi oleh orang orang yang berhati malaikat.


Taaruf Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang