malam berlalu di ganti dengan indahnya pagi. azhar melihat sekeliling terdapat istrinya yang sedang tidur di pelukannya
azhar membangunkan khanza dengan penuh hati hati"khanza, ayo bangun. kita mau ke acara khitanan anak temanmu kan?"
khanza membuka matanya sedikit demi sedikit itu khirnya bangun dari tempat tidur
saat hendak berdiri khanza hampir terjatuh karena darah rendahnya yang kambuh
"hati hati, khanza."
"aku ngantuk azhar"
"tapi kan kamu yang suruh saya untuk membangunkan kamu?"
"iya"
khanza yang hendak berdiri itu tiba tiba di gandeng oleh azhar, khanza berpikir bahwa azhar memarahinya ternyata terlihat dari raut wajahnya bahwa dia sedang khawatir dengan khanza
"sarapan dulu ya dek?"
"iya abi, umi dan bunda kemana?"
"biasa ke pasar katanya mau masak masak buat di bagikan ke anak anak panti"
"Alhamdulillah"
setelah sarapan dan minum obat akhirnya khanza pun langsung bersiap siap untuk berganti pakaian
>khanza outfit<
"kamu udah selesai zhar?"
"sudah, ayo naik"
khanza menaiki mobil yang akan mereka pakai, khanza sesekali melihat ke arah azhar yang sedang menyetir mobil itu. entah kenapa khanza merasa azhar agak cuek padanya.
"zhar"
"hm?"
"kamu kenapa?"
"kenapa gimana?"
"kamu cuekin aku gitu"
"engga, itu saya pikirin sesuatu, khanza."
"pikirin apa?"
"saya pengen punya nama panggilan dari kamu, sebutan azhar hanya untuk orang orang saja buka untuk kamu"
"panggilan gimana?"
"emm sayang?"
"itu ga berlebihan?"
"abi saja boleh masa saya tidak boleh"
"haha oke deh, kamu bisa panggil aku dengan sebutan apa saja"
"kita berdua "
azhar terlihat senang ketika sudah dapat izin dari istrinya, saat lampu merah azhar mengambil waktu untuk mencium pipi khanza. dia sangat gemas melihat istrinya itu
"Ya Allah azhar"
"ada apa istriku sayang?"
"haha enggak"
KAMU SEDANG MEMBACA
Taaruf
Romancedua remaja yang tidak pernah merasakan yang namanya pacaran dan pada akhirnya di pertemukan oleh Allah dalam proses Taaruf happy reading!🤍🌷