jam menunjukkan pukul 4:30 itu artinya sudah waktu untuk salat subuh kini khanza sudah memakai mukenah nya, dia melirik ke arah umi yang masih tertidur pulas khanza tidak enak hati untuk membangunkan beliau mungkin saja beliau sangat cape.
setelah melaksanakan salat subuh kini khanza mengambil Al Qur'an, khanza membaca surah Al Baqarah ayat 255
dan juga surah An Nas ayat 1-6, khanza memang sering membaca surah ini selepas
subuh kadang juga khanza membaca surah Al Waqiah yang di baca 2x sehari.memang tidak heran rezeki mengalir terus di keluarga khanza, tetapi bukan hanya itu jalan satu satunya untuk terhindar dari godaan syaitan dan juga kemiskinan, ada
banyak sekali cara salah satunya mendekatkan diri kepada Allah Swtkhanza meletakan kursi yang di pakainya untuk salat dan juga meletakan kembali Al-Qur'an yang ber ukuran sedang itu di atas meja kecil di dekat ranjang. karena posisi khanza yang sedang di infus tidak memungkinkan khanza salat dengan posisi yang biasa, bahkan untuk memakai mukenah saja khanza sempat kesusahan tapi menurut khanza selagi dia masih di berikan kekuatan untuk bergerak maka khanza akan melaksanakan salat apalagi khanza tidak terlalu parah sakitnya.
"dek, kamu subuh an? kenapa gak bangunin umi?"
"iya umi. tidak apa apa umi, khanza tidak terlalu kesusahan kok. lagian khanza lihat umi tidurnya pulas sekali pasti cape ya jagain khanza?"
"tidak apa apa gimana orang tangannya berdarah gitu"
"tidak sayang, umi tidak cape kok, selama kamu masih senyum umi gak akan pernah cape"
"terimakasih umi"
pagi pun tiba, abi dan umi pun langsung membereskan pakaian dan sisa sampah cemilan yang beberapa itu, karena hari ini khanza di perbolehkan untuk pulang ke rumah seharusnya akan pulang sore tetapi ustaz yusuf tidak sepakat mereka akan pulang selesai salat dzuhur agar tidak akan kemalaman di perjalan
"tidak ngerasain apa apa nak?"
"tidak abi, alhamdulilah badan khanza udah vit lagi"
"Alhamdulillah"
"abi"
"iya sayang?"
"molly gimana kabarnya?"
"sekarang ini abi titipkan pada azhar, nanti mungkin abi ambil kalo kita sudah pulang"
"kenapa pada azhar?"
"karena kemarin waktu abi pulang molly memang sudah berada di rumah azhar, mungkin keluar dari jendela kamu"
"seperti itu ya"
sangat tidak sabar untuk kembali ke rumah mungkin itulah yang di rasakan khanza sekarang, rindu masakan rumah, rindu molly dan tentunya rindu suasana yang ada di rumah juga.
"umi mau beli bahan bahan masak di Alfamart depan rs, kamu gak mau nitip sesuatu ke umi"
"gak ngerepotin umi?"
"engga dong sayang"
"khanza titip makanan molly, umi"
setelah berbelanja kini umi kembali ke rumah sakit, jam sekarang menunjukkan pukul 11:56 itu tanda nya mereka harus segera pulang ke rumah, ustaz yusuf kini sudah berada di tempat administrasi dan segera menuju ke mobil sedangkan umi masih menemani khanza yang di lepas infusnya oleh suster
"Masya Allah, kakaknya cantik sekali"
ucap perawat tersebut kepada khanza
"Amiin. Alhamdulillah terimakasih pujian nya suster"
perawat itu tersenyum membalas ucapan khanza dengan hati hati susternya melepaskan infus di tangan khanza
"buk, ini sudah selesai"
"terimakasih suster, kita bisa pulang kan?"
"tentu saja buk, terimakasih juga sudah membersihkan ruangan nya."
"tidak apa apa lagi pula kebersihan sebagian dari iman"
setelah menyelesaikan masalah rumah sakit kini khanza dan umi menuju ke parkiran dan mencari mobil abi yang entah berada dimana
>khanza clothes today<
khanza dan umi yang sedang berdiri itupun di tertawakan oleh ustaz yusuf yang kini berada di belakang mereka.
"aduh dua bidadari surga lagi kebingungan nyari abi"
panggil ustaz yusuf yang membuat dua perempuan kesayangannya menolah ke belakang dan terkekeh kecil
"ih abi, umi pikir udah pulang duluan"
"masa abi ninggalin dua wanita cantik ini"
"abi, umi ini adalah perempuan surga kita berdua loh"
"iya, tapi kamu juga perempuan surga buat umi dan abi"
"cantik sekali anak abi ini"
begitulah candaan mereka sebelum akhirnya tiba di rumah, khanza dan umi langsung masuk ke rumah sedangkan ustaz yusuf mampir dulu ke rumah bang feri untuk mengambil molly.
"Assalamualaikum"
"wa'alaikumussalam ustaz"
"ayah mana zhar? oh iya kedatangan ustadz kesini buat jemput molly"
"oh ini ustaz, molly nya sudah makan juga"
"khanza bagaimana? sudah pulang? sudah sembuh memangnya?"
"sutt, satu satu tanya nya zhar. khanza sudah pulang dan sudah sembuh juga hanya saja harus tetap rutin minum obatnya"
"sekarang di rumah?"
"iya lagi temani umi nya masak, kamu jangan kesana dulu ya zhar soalnya hanya ada perempuan saja yang di rumah"
"tidak ustaz, kalo begitu silahkan masuk, ayah ada di dalam sedang memberi makan ikan"
"iya, ustaz masuk dulu, ini kamu mau kemana?"
"mau beli alat buat pengeras suara musholla, ustaz."
"oh begitu, yasudah tolong ya azhar"
"baik ustaz"
sebenarnya azhar mengintip tadi waktu khanza turun dari mobil, azhar hanya bisa bergumam bahwa calon istrinya sangatlah cantik.
dan sekarang azhar ingin pergi bersama teman teman taruna nya untuk membeli alat untuk memperbaiki pengeras suaraazhar selalu memakai pakaian jubbas untuk pergi ke luar rumah, bukan hanya itu tetapi ketika saudara nya berkunjung ke rumah pasti azhar selalu memilih untuk mengenakan jubbas atau tidak dia tidak akan keluar kamar karena dia akan menjaga pandangannya untuk istrinya kelak.
tunggu update selanjutnya ya, maaf jika tidak sesuai ekspektasi kalian.
soalnya aku cuman pengen nulis aja kok, tolong di vote ya teman teman! terimakasih 🌷
KAMU SEDANG MEMBACA
Taaruf
Romancedua remaja yang tidak pernah merasakan yang namanya pacaran dan pada akhirnya di pertemukan oleh Allah dalam proses Taaruf happy reading!🤍🌷