assalamualaikum orang cantikkk🌷💐🌼✨
Typo tolong tandain ya
.
.
.
."Kadang keinginan bisa membuatmu berani dan siap mengubah sesuatu."
🌼🌼🌼
"J-jadi dia?"
"Ingat?"
Zaina mengangguk. Pipinya semakin memerah. Alara dibuat gemas oleh gadis itu.
"Aku masih nggak nyangka kalo ternyata kamu yang dapatin Kak Zayden dan kak Zayden yang dapatin kamu," ungkap Alara.
Zaina hanya diam karena tidak tau bereaksi seperti apa.
"Hm, Kak ...."
"Iya?"
"Gimana caranya aku balas dia," cicit Zaina.
"Balas apa? Dia siapa?" tanya Alara. Ia sengaja ingin menjaili gadis itu.
"Balas kak Za-zayden," jawab Zaina gugup.
"Mau balas apa, Na? Ya Allah, kalian ini gemesin banget," ungkap Alara.
"Mau ketemu dia tanpa dia tau."
"Aku tau caranya," jawab Alara tersenyum jail.
🌼🌼🌼
"Assalamualaikum, Kak. Di mana? Aku sama Zaina udah nyampe."
"Waalaikumsalam, Sayang. Di meja no 3, kalian duduk aja di no 5. Udah aku pesan khusus, sekalian kamu makan siang. Udah aku pesan juga punya kamu, sama si Zainab juga udah aku pesan," jawab Elvano.
Saat ini Alara membawa Zaina ke sebuah restoran yang cukup ramai pengunjung. Ia sudah berkompromi terlebih dahulu dengan Elvano.
Alara mengajak Zaina yang memang sudah tau rencana, sedangkan Elvano mengajak Zayden yang tidak tau apa-apa.
Katanya, Zaina berencana ingin memberi pembalasan kepada Zayden.
"Mereka udah di sana, Na," ujar Alara dan mengajak Zaina untuk masuk.
"Aku takut ketauan dan aku gugup, Kak," ungkap Zaina.
"Iya, aku paham kok. Maklum, yang mau ketemu suami," ledek Alara. "Ayo," ajaknya.
Zaina pasrah, ia berjalan bersama Alara dengan bersisian.
"Kita ke toilet dulu aja," ajak Alara dan dipahami oleh Zaina.
Sampainya di toilet, kedua perempuan itu mengeluarkan sesuatu dari tasnya masing-masing.
"Pakai sekarang," ucap Alara dan diangguki oleh Zaina.
Sebuah kain yang biasa disebut cadar. Dua wanita cantik itu segera memakai cadar mereka masing-masing.
"Aku sebenarnya menginginkan ini, Kak. Maksudnya pake ini dengan Istiqomah, tapi belum siap," ungkap Zaina di sela-sela pergerakan mereka.
"Masyaallah, Na, aku dukung niat baik kamu."
"Dan sekarang aku ragu," ungkap Zaina setelah selesai memakai cadar yang senada dengan gamisnya.
"Ragu kenapa?"
"Banyak yang bikin aku ragu, Kak. Secara makai ini, kan, nggak hanya sekedar pakai dan menutup," jawab Zaina. Alara mengangguk karena paham apa yang Zaina ragukan.
"Lagi, apa suamiku mengizinkan?" gumamnya.
Alara tersenyum. "Besok kalo kalian udah nggak kayak gini, maksudnya kalo udah tinggal bersama, kamu izin baik-baik," usul Alara.

KAMU SEDANG MEMBACA
𝐙𝐈𝐍𝐍𝐈𝐀
RomanceZINNIA : CINTA TANPA KOMA Tersedia di TBO dan Gramedia📌 ≪•◦ ❈ ◦•≫ Fyi: alurnya masih berantakan, yang rapi versi novelnya. Gak maksa kamu buat baca, kalau gak suka nggak usah ninggalin komen yang buruk-buruk. ≪•◦ ❈ ◦•≫ Menikah dengan orang yang dic...