Kangen gak sama ZAZA?🙇🏼♀️
NUNGGUIN GAK???
⚠️Dilarang keras menjiplak, mengcopy, meniru, memplagiat cerita ini dalam jenis apapun. Apalagi berlindung dengan kata terinspirasi ⚠️
~HAK CIPTA DILINDUNGI OLEH ALLAH~
••SELAMAT MEMBACA••
“Jangan nanti-nanti, entar keburu mati.”
.
.
."Berarti yang nulis cerita itu beneran kamu?"
Terjadi keheningan antara Zayden dan Zaina. Saat ini keduanya duduk bersebelahan di sofa kamar baru mereka. Sejak tadi Zaina diam dan terus menunduk.
"Maaf." Satu kata itu meluncur begitu saja dari mulut Zaina.
Zayden pun langsung menoleh. "Maaf untuk apa?"
"Buat ceritanya tanpa izin dari Kakak," ungkap Zaina merasa bersalah. Ia menoleh ke arah Zayden dengan mata yang berkaca-kaca.
Zayden tersentak saat melihat pelupuk mata sang istri yang sudah berembun.
"Hei—" Ucapan Zayden terputus saat ia hendak meraih bahu Zaina, tapi gadis itu refleks memundur.
Zayden memaklumi itu karena Zaina terkejut. Ingatkan dia bahwa sang istri mempunyai trauma yang sampai saat ini belum ia ketahui penyebabnya.
"Jangan nangis," ucap Zayden. "Saya nggak mempermasalahkan ceritanya," lanjut Zayden.
"Saya hanya merasa bersalah karena kesalahan yang nggak saya sadari, Ayana."
"Kak Zayden nggak salah. Nggak ada yang salah. Hari-hari yang Ayana lewati sambil makan rindu itu yang menjadi kesalahan," beber Zaina.
"Sekarang udah bahas itu. Saatnya saya mau tanya." Zaina kembali menatap Zayden dengan tatapan bertanya.
"Kamu menulis untuk apa?"
"Untuk aku sendiri," jawab Zaina simple.
"Kenapa masih nulis walau yang baca hanya sedikit?"
"Kak Zaydeeen ...."
Alis Zayden terangkat. Apa ia salah bertanya?
"Kan tadi jawabannya udah mewakili, Ayana nulis untuk diri sendiri. Untuk meluapkan semuanya, nggak peduli ada yang baca atau nggak," jelas Zaina.
Zayden terkekeh. Benar juga, pikirnya.
"Punya pembaca setia nggak?" tanya Zayden.
"Punya."
"Berapa?"
"Lima," jawab Zaina.
"Siapa?"
"Dila, Zhuda, Rima, Kak Arfa sama si boneka salju," jawab Zaina berbinar.
Mata Zayden melotot. Apa tadi? Arfa?"
"Arfa juga baca? Gus Arfa?"
"Iya, Bang Arfa itu pembaca sekaligus editor aku hihi. Maksudnya, sebelum aku publish, Abang selalu mengoreksi. Ada bagian yang nggak pantas, typo, yang aneh gitu dia benerin."
"Dia tau kalo ini ceritanya terinspirasi dari kisah nyata kamu?"
Zaina nampak berpikir. "Nggak pernah ngasih tau, sih, tapi kayaknya dia sadar cuman diam aja," ujar Zaina.
Zayden manggut-manggut. Ia kembali memperhatikan Zaina dalam diam.
"Ay ...."
"Iya, Kak?"
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐙𝐈𝐍𝐍𝐈𝐀
RomanceZINNIA : CINTA TANPA KOMA Tersedia di TBO dan Gramedia📌 ≪•◦ ❈ ◦•≫ Fyi: alurnya masih berantakan, yang rapi versi novelnya. Gak maksa kamu buat baca, kalau gak suka nggak usah ninggalin komen yang buruk-buruk. ≪•◦ ❈ ◦•≫ Menikah dengan orang yang dic...