12 🔹 Sebongkah rahasia.

572 59 7
                                    

"Aku yakin Tenn-nii tidak mau melihatku menyalahkan diri sendiri karena kebenaran atas kepergiannya.

Itulah sebabnya, aku bersikap seolah tidak ada apapun yang terjadi di awal.

Maafkan aku, Tenn-nii."

.
.
.

🎶 _ Last Beat _ 🎶

Teman-teman Riku selalu menyuruh anak itu untuk lebih banyak beristirahat. Mereka benar-benar peduli dengan kondisi di surai crismon. Tapi bagaimana ia bisa beristirahat, jika semua masalah datang satu persatu.

Dorm IDOLiSH7 saat ini sedang ramai. Ada Nagi, Tamaki, dan Yamato yang sedang menonton Kokona. Ada Sougo yang tengah sibuk membantu Mitsuki menyiapkan makan malam. Iori sibuk dengan tugas sekolahnya, sedangkan Riku?

Dia melamun di dekat jendela dengan tangan menyangga dagu. Pikirannya melayang kemana-mana, semuanya bercampur menjadi gumpalan rumit di kepalanya.

"Nanase-san, angin malam nggak baik untuk kesehatanmu," tegur Iori yang ternyata diam-diam memperhatikan Riku sejak tadi.

"Aku nggak apa-apa."

Iori beranjak dari tempat duduknya, melepas jaket, dan meletakkannya di pundak Riku. "Setidaknya, pakailah jaket," katanya.

"Mouu ... 'kan sudah ku bilang, aku nggak papa."

"Pakai saja."

Riku mempoutkan pipinya, lntas menatap luar jendela, dia kemudian terdiam lagi. Sejak kembali dari kembali dari siaran radio, entah mengapa Riku tampak lebih diam daripada biasanya. Iori tidak tahu apa yang membuatnya seperti itu.

Laki-laki itu menatap Riku sejenak sebelum akhirnya kembali ke tempat duduk.

Interaksi mereka berdua tak luput dari pandangan ketiga member yang sedang nobar di depan televisi. Yamato berbisik pelan.

"Ah, mereka itu manis sekali ya?"

Tamaki menoleh, dia tersenyum. "Hehe ... aku dan Sou-Chan lebih manis."

"Kalian sering bertengkar."

"Itu karna Sou-Chan seram." Tamaki menekuk lututnya dengan murung. Membuat Yamato terkekeh pelan sembari menepuk kepala remaja itu.

Diantara mereka bertiga, Nagi diam membisu dengan tatapan mata terpaku pada layar televisi. Namun pikirannya berkelana memikirkan Riku.

'Rasanya, akan ada sesuatu di masa depan. Perasaan itu tidak menyenangkan.'

Nagi sekali lagi teringat dengan kejadian siang tadi. Hatinya menjadi gelisah. 'Apakah kuceritakan saja yang sebenarnya?' batin Nagi seraya melihat pergelangan tangannya.

Kisah tentang DVD nya yang patah, itu memang benar. Tapi untuk pergelangan tangannya, ada cerita lain di belakang luka itu.

Nagi terjatuh akibat tarikan di tangannya yang tiba-tiba. DVD yang di pengang terlempar ke tengah jalan, dan patah karena terlindas ban mobil. Setelah itu rambu pejalan kaki baru menyala hijau.

Last Beat-IDOLiSH7 fanfiction (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang