"Bukankah menjadi yang paling cemerlang juga melelahkan?"
.
.
.🎶 _ Last Beat _ 🎶
"Sugoiii!"
"Tempatnya besar sekali."
"This is amazing!"
Universitas xxx adalah Univ terbesar dan terfavorit. Mereka mengadakan konser besar-besaran dan mendekor tempatnya dengan sangat bagus.
Nanase Riku terdiam dengan mata berbinar takjub. Ini adalah yang pertama kalinya dia melihat dengan mata kepala sendiri. Apa yang dinamakan sekolah terbesar.
Untuknya yang tidak pernah merasakan sekolah, untuk Riku yang hanya bisa melihat Tenn berlarian sambil menggendong tas dan memakai seragam. Dia tidak mengangka sekarang kakinya menginjak tempat yang tak pernah ia kunjungi.
"Jadwal kita masih malam, ayo ke ruang kostum."
Tsumugi memimpin, diikuti Banri dan semua member Ainana.
"Aku tidak sabar untuk nanti," kata Mitsuki setelah sampai di tujuan.
Tamaki mengangguk. "Ya, aku udah lama gak menari, rasanya tubuhku kaku."
"Yotsuba-san, aku mau mengeluh."
Iori, dengan wajah yang ditekuk menyela obrolan dua manusia disana. Laki-laki itu mengangkat tas kecil miliknya dan dua buah pudding jatuh dari dalam, satu tampak hanya terisi sisa.
"Sejak kapan kamu memasukkan puding ke dalam tasku. Itu tumpah dan membuat inhaler Nanase-san kotor," protesnya sambil memperlihatkan inhaler Riku yang basah.
"Aku lupa, m-maafkan aku Iori. Aku tidak membawa tas, jadi kupikir ku titipkan saja padamu. Aku lupa kalau yang satu udah ku buka." Tamaki menoleh ke Arah Riku dengan raut wajah bersalah. "Maafkan aku Rikkun."
"Gak pap kok, aku membawa inhaler lain di dalam tasku. Tamaki nggak usah cemas dan merasa bersalah ya?"
Riku mengulas senyum. Sedangkan Sougo menghela napas. "Tamaki, aku harap kau mengurangi pudingmu. Berlebihan itu tidak baik."
"Ha'i So-chan."
🔹🔹🔹🔹
"Hei. Mengapa kaki panjang kalian itu terasa pendek?"Tenn menekuk wajah, memandang Gaku dan Ryu dengan raut kesal. Kedua rekannya hanya memiliki kaku yang panjang dan langkah yag lebar, tapi mengikutinya saja tidak bisa. Apakah mereka keturunan siput atau kura-kura.
"Woe Tenn, bisa nggak sih kalau jalan gausah buru-buru. Memangnya kau takut ketinggalan apa? Bansos?"
Tenn sontak memutar bola matanya. Mengapa mereka menanyakan sesuatu yang sudah pasti? Tenn terburu-buru karena dia ingin bertemu Riku, apalagi?
"Aku ingin bertemu Riku, jadi cepat." lelaki bersurai baby pink itu mengambil langkah cepat, menuju sebuah ruangan yang ia yakini di sanalah adiknya berada.
"Liat tuh Centermu."
"Center kita."
Ryu membenarkan kalimat Gaku, namun Gaku tidak peduli dan berjalan mengekori Tenn sambil bersungut. Ryu menghela napas lelah. Sungguh, sangat merepotkan mengurus dua bocah.
🔹🔹🔹🔹
Waktu berjalan begitu saja. Acara berlangsung meriah dengan pembukaan beberapa idol papan menengah sebagai hiburan sampingan.
Acara kelulusan Universitas xxx juga telah selesai. Saat ini, malam ini adalah saat dimana perayaan akan mencapai puncaknya.
IDOLiSH7 tengah berkumpul di ruang tunggu sambil melakukan beberapa persiapan kecil. Sougo dan Tamaki tampak membicarakan koreografi. Iori, dan Tsumugi tampak berbincang, membicarakan sesuatu yang penting mungkin. Yamato, Nagi bercanda di sudut ruangan.
Sedang Nanase Riku duduk menunduk sambil memainkan air yang berada di dalam botol yang ia pegang.
Tenn mengunjunginya sore tadi, itu memuat Riku senang dan merasa agak rileks. Tapi entah mengapa, semakin mendekati waktu konser, hatinya menjadi tidak tenang, dia gelisah dan gugup tanpa alasan, itu seolah-olah sesuatu yang buruk akan terjadi.
'Kami-sama tolong janga biarkan apapun terjadi.'
Riku mengambil napas dalam-dalam, lantas meneguk kembali air yang tersisa setengah.
"Semuaa orang terlihat bersemangat ya Riku?"
Lelaki bersurai crismon tersebut agak terkejut, dia mendongak dan mendapati Mitsuki berdiri di sisinya sambil melihat teman-teman mereka.
Dia tidak memperhatikan perubahan kecil yang terjadi di wajah Riku ketika ia mulai berbicara.
"Hei Riku, apa kau tahu? Aku tidak pernah berpikir bahwa aku akan sampai di titik ini pada awalnya. Menari, menyanyi, dan tertawa bersama kalian seperti ini, aku tidak pernah berpikir bahwa semuanya akan terjadi padaku."
Mitsuki adalah seorang kakak yang memiliki banyak kekurangan, dia tidak seperti Iori yang pintar dan sempurna. Dia pendek dan terkadang kekanakan. Dia tidak memiliki suara yang begitu bagus seperti yang lain sehingga Mitsuki tidak pernah berpikir bahwa dirinya akan benar-benar bisa sampai di sini.
"Aku mengikuti banyak audisi sebagai penyanyi sebelumnya, tapi karena aku tidak punya suara sebagus dirimu dan yang lain. Tidak ada satupun yang berhasil aku lewati."
Nanase Riku tahu itu dari Iori, agak menyedihkan memang, tapi jika diberi pilihan. Riku ingin menjadi Mitsuki. Dia tidak perlu memiliki kemahiran apapun, tidak perlu memiliki suara bagus, dan tidak perlu menjadi terkenal juga. Dia ingin, hubungannya dengan saudaranya seharmonis kakak beradik di depannya, itu saja sudah lebih dari cukup untuk Riku.
"Aku juga tidak menyangka akan berada di sini," Gumam Riku, lirih.
Jangankan berada di sini, dia bisa melihat dunia luar saja, itu adalah hal luar biasa yang pernah ia alami.
Ditengah suasana yang campur aduk itu, suara microfon akhirnya terdengar dari panggung.
Para member Ainana berkumpul dan menyemangati satu sama lain sebelum berjalan ke atas panggung.
Riku sempat berhenti, mengambil napas dalam-dalam, lalu menerbitkan senyum paling manis yang ia punya. Semua beban dipundaknya seolah lenyap seketika. Sebuah topeng kamuflase kembali dikenakan dengan rapi di wajahnya.
Sorakan meriah pecah dari tribun saat mereka muncul. Mereka menyanyikan lagu debut pertama mereka dengan Iori sebagai center. Para penggemar tidak aneh dengan hal itu, lagipula. Selama Riku ada di sana, tidak peduli sebagai center atau bukan, dia tetap menjadi salah satu bintang yang paling terang diantara tujuh bintang.
Hanya saja, tidak ada yang menyadari bahwa kecermelangan itu nyatanya memudar seiring berjalannya waktu.
Di sisi lain, di sudut yang gelap, sebuah senyum joker muncul seperti iblis.
"Tunggu sebentar lagi, semuanya akan berakhir."
.
.
.
.
.Gausah tebak-tebakkan kalian udah tahu siapa dia. Si kepala ungulah siapa lagi kalau bukan.
Gimana ceritanya makin kesini? Makin nggak jelas ya? Udah jujur aja gak papa. Bilang gak nyambung juga gak masalah 😂
KAMU SEDANG MEMBACA
Last Beat-IDOLiSH7 fanfiction (END)
FanfictionTetap vote ya meski sudah selesai. Tenn bilang, Nanase Riku tidak akan mampu berdiri di atas panggung, dia tidak akan pernah bisa menepati janjinya untuk membuat para penggemar bahagia. Nanase Riku, hanya akan menghambat langkah teman-temannya. "Den...