21🔹 Titik kehancuran.

662 55 17
                                    

"Sekali saja. Aku ingin memaki takdir."
-Tenn

🎶_ Last Beat _ 🎶

"Apa in?" Mitsuki menatap layar dengan pupil bergetar. Bukan hanya dia tapi semua member Ainana tampak menatap tidak percaya.

"Siapa yang melakukan ini?" Sougo bergumam.

Detik berlalu sangat lambat saat itu. Sebuah artikel yang memenuhi layar, mengungkap rahasia terbesar yang mungkin akan menjadi duri bagi perjalanan mereka.

Riku membuka mulutnya hanya untuk tidak mengatakan apapun. Demi Tuhan dia ingin menghilang saat itu juga.

Tribun yang sempat sunyi menjadi semakin bising. Gunjingan, dan tuduhan tak menyenangkan mulai terdengar bersahutan.

Iori mengguncang tubuh Riku di sisinya yang berdiri seperti patung dengan tangan jatuh lemas di kedua sisi.

"Hei Nanase-san. Nanase-san." Dia mengguncang tubuh rekannya saat setetes air mata jatuh dari sebelah mata Riku.

'Bukan aku, itu bukan salahku.'

Tidak mungkin itu salahnya. Tenn yang mau melakukan itu sejak awal.

Dia tidak salah.

'ITU SALAH KU.'

Pikiran dan hatinya meneriakkan kata yang berlawanan. Dadanya terasa panas, jantungnya berdengup kencang dan Riku tidak bisa merasakan udara masuk ke rongga hidungnya.

"Riku ... Hei Riku ... Sadarlah."

"R ... ikkun."

" ... ku."

Nanase Riku samar mendengar teman-temanya memanggil namanya. Tapi kemudian itu menjadi semakin jauh dan hilang. Pikirannya penuh dengan isi artikel dimana itu menjelaskan tentang betapa buruk keluarganya dan bagaimana dia berlarian di atas penderitaan kakaknya.

Dia tidak sejahat itu 'kan?"

"Aku penjahat."

Plakkkk!

Hening.

Satu tamparan nyaring terdengar menggema di panggung. Semua orang berhenti bernapas termasuk TRIGGER yang berlari menuruni tangga tribun menuju panggung. Iori berteriak sambil mengguncang tubuh Riku.

"BODOH! BERNAPASLAH NANASE-SAN! AYO BERNAPAS!"

Hu!

Satu helaan napas keluar kasar. Nanase Riku terbatuk hebat setelah itu. Tubuhnya miring ke samping dengan mata kosong yang setengah tertutup dan wajah yang pucat.

"Apa ... "

Jika saja Yamato tidak menahan tubuh kurus itu. Riku pasti ambruk menghantam lantai.

"Ayo pergi dari sini."

Yamato membawa tubuh center mereka ke belakang panggung. Member Ainana mengekor di belakang dengan raut panik.

Last Beat-IDOLiSH7 fanfiction (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang