Tepat setelah 8 tahun kejadian itu terjadi .... Sikap Elisha berubah dan Gibran memaklumi itu, karena saat itu Elisha yang merasakan hal sama seperti Husna. Kini Elisha sudah menginjak usia 18 tahun. Dia tumbuh menjadi remaja yang cantik dan cerdas. Gibran menjalankan amanah Abyan dengan baik.
Hari ini kelulusan sekolah menengah atas Elisha dilaksanakan. Dia Bersiap bersama dengan Husna dan Khanza. Mereka menuju sekolah Elisha. Sampai disana mereka dengan bangga menyaksikan Elisha telah berhasil menyelesaikan sekolahnya dari SD-SMA. Nama Elisha disebut dengan Penghargaan Nilai Ujian tertinggi dan Siswa baik dan Teladan di sekolah dan angkatan nya itu. Husna dan Gibran Merasa haru dan bangga dengan Elisha. Acara pun selesai. Mereka berkumpul di halaman sekolah.
"Anak bunda."
"Bunda .... Kakak .... Khanza." Saut Elisha yang berlari ke arah mereka
"Bunda tau? Akhirnya Elisha lulus dan mendapatkan hasil yang luar biasa, berkat doa bunda dan kak Gibran."
"Iya sayang. Bunda akan selalu mendoakan anak-anak bunda agar berhasil dan sukses."
"Hmmmm ... cuman bunda dan kakak aja nih yang kamu anggap telah mendoakan kamu. Bagaimana dengan ayah dan Ibu Dhira yang juga mendoakan putri emas mereka ini." Ucap Gibran
Setelah mendengar ucapan Gibran. Elisha tiba-tiba menjatuhkan penghargaan nya. Mereka terkejut, dengan cepat Husna mengambil Penghargaan itu yang untungnya tidak rusak. Elisha merasa kesal dan marah dengan ucapan yang dilontarkan oleh Gibran dan dengan tegas menolak jika ayahnya ikut andil dalam pendidikannya setelah kejadian itu. Lalu gadis itu berlari menuju kantin sekolah.
"Sha .... Kakak minta maaf."
"Bunda aku kejar kak Elisha dulu ya ... kakak sama bunda disini aja." Ucap Khanza
"Iya sana."
"Gibran. Kamu tau kan jika, adik kamu belum bisa menerima pernikahan yang telah dilakukan oleh ayahmu." Ucap Husna dengan nada yang sedikit tegas
"Tapi, benarkan Bunda. Bahkan ayah yang membiayai pendidikan Elisha walau kalian pisah rumah. Gibran tetap mau Elisha bisa menerima ini dan meyakinkannya jika ayah tetap menyayangi nya." Ucap Gibran
Saat Gibran dan Husna sedang berbicara. Tanpa mereka sadari Abyan telah datang bersama dengan Nadhira, Salwa, serta teman nya. Abyan dan Nadhira datang menghampiri Husna dan Gibran.
"Lho mas?"
"Maaf Husna, mas diundang oleh Gibran untuk hadir ke acara kelulusan Elisha ini. Mas juga mau mengucapkan terima kasih karena berhasil membawa Elisha menyelesaikan pendidikan wajibnya." Ucap Abyan
"Iya sama-sama. Nadhira apa kabar?"
"Alhamdulillah baik mba. Lho di mana Elisha?"
"Elisha sedang di kantin ibu. Nanti akan kesini bersama dengan Khanza. Hai Salwa."
"Hai."
"Oh iya. Husna, Gibran, perkenalkan ini Imran. Teman sekaligus .... Hmmm teman mas."
"Oh iya ... assalamualaikum om ..." ucap Gibran
"Waalaikum salam. Oh ini anak kamu yang seumuran anak saya. Kamu terlihat tampan dan mirip seperti Abyan ..."
"Makasih om."
Mereka Berbicara satu sama lain .... Hingga akhirnya masing-masing memutuskan untuk kembali ke rumah. Sebelum itu mereka mencari di mana keberadaan Elisha dan Khanza. Gibran pergi ke kantin dan melihat keadaan kedua adiknya. Ternyata dia melihat Elisha dan Khanza yang sudah mengantuk. Gibran menggendong Khanza dan membawanya ke dalam mobil miliknya. Sementara itu Elisha menyusul di belakang. Dia belum menyadari jika Abyan sudah berada di lokasi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Menggapai Takdir Surga Ku
RomancePernikahan. Adalah sebuah rangka atau perjalanan awal seseorang untuk memilih jalur masuk atau membangun surga yang mereka inginkan. Perjalanan yang panjang dengan rintangan sulit dari bisikan setan. Biasanya dalam sebuah rumah tangga atau pernikaha...