Elisha pergi menuju kamar Khanza, dia mengetuk pintu kamar itu terlebih dahulu. Khanza membolehkannya masuk. Didalam dia melihat cukup banyak surat yang berhamburan di tempat tidur itu. Mereka mengobrol dengan santai dan lumayan lama. Sampai akhirnya khanza menanyakan hal yang sama seperti Husna.
"Gak za, kakak baik-baik aja kok."
"Beneran kak?"
"Iya. Yaudah kakak balik ke kamar kakak ya."
"Iya."
Hari terus berjalan. Saat itu Elisha akan mandi dan bersiap untuk makan malam bersama. Sesampainya di ruang makan baru ada Gibran dan Husna. Elisha membantu Husna menyiapkan makan malam. Akhirnya Khanza dan Eshaal turun dan mereka makan malam bersama. Tidak ada percakapan selama makan malam itu. Semua masih sangat bahagia atas kabar kehamilan Khanza.
Setelah semuanya selesai makan malam. Elisha dan Gibran memutuskan untuk tetap berada di ruang tamu. Elisha menonton televisi dan Gibran sedang membaca buku di sofa. Sudah lama menonton TV, elisha memutuskan untuk kembali ke kamar. Namun baru saja dia berjalan tiba-tiba pandangannya gelap dan.
"Astaghfirullah, sha." Ucap Gibran khawatir
"Astaghfirullah Elisha, dia kenapa gi?"
"Gak tau Bun. Tiba-tiba dia jatuh tidak sadarkan diri seperti itu. Gibran bawa ke kamarnya dulu ok."
Elisha dibawa ke kamarnya. Husna meminta Gibran untuk mengambil air hangat di bawah dan membawanya ke kamar, Husna memberikan minyak angin pada Elisha. Cukup lama menunggu akhirnya Elisha sadar, Husna merasa lega. Dia meminta Elisha untuk minum terlebih dahulu.
"Aku kenapa Bun?" Tanya Elisha
"Kamu tadi pingsan sayang. Mungkin saja kamu kelelahan dalam mengurus pernikahan kamu, yaudah kamu istirahat lagi aja." Jawab Husna
"Bun, emangnya aku sepucat itu wajahnya?"
"Lumayan nak, yaudah bunda tinggal dulu ya. Istirahatlah."
Keesokan harinya Elisha memutuskan untuk diam di kamar dan hanya disekitar rumah saja. Di tempat lain Gibran sedang menjaga toko. Dia melihat ada beberapa pengunjung yang datang. Ada salah satu meja yang menarik perhatiannya, yaitu sekumpulan wanita muda yang sedang menyusun skripsi. Usianya sekitar 21 tahun. Mereka sedang mengobrol tentang skripsi mereka. Salah satu dari mereka diminta untuk memesan tambahan minuman.
"Lia, pesankan kami lagi dong. Sekalian untukmu juga, nanti akan ku bayarkan." Ucap seseorang
"Baiklah. Kalian tunggu disini."
Wanita itu memesan beberapa minuman dan cemilan untuk temannya. Sudah cukup lama mereka berbicara akhirnya para wanita itu pergi. Namun salah satu tas tertinggal. Gibran mengambil tas itu dan mencoba untuk mengejar para wanita tadi. Disana, Kamalia merasa jika tas miliknya tertinggal, tasnya yang berisi dompet dan handphone saja karena mereka tidak ada jam kuliah. Dia meminta teman-temannya berhenti.
"Tunggu."
"Ada apa?"
"Tas ku menghilang." Ucap Kamalia.
"Ketinggalan kali Lia, coba balik aja lagi ke tempat tadi."
"Yaudah, kalian tunggu dulu."
Kamalia kembali ke tempat itu dan mencari tasnya yang berada disana, tapi tetap sama. Tidak ada. Dia kebingungan akhirnya mencari ke arah luar. Tanpa sengaja dia menabrak seseorang. Dia melihat jika tasnya bersama dengan orang itu. Dia meminta Tas nya.
"Maaf nona, kau tidak apa-apa?"
"Ya, saya tidak apa-apa. Itu tas milik saya."
"Oh tas mu. Yaudah ini, lain kali jangan tinggalkan tas milikmu seperti ini." Ucap Gibran
KAMU SEDANG MEMBACA
Menggapai Takdir Surga Ku
RomancePernikahan. Adalah sebuah rangka atau perjalanan awal seseorang untuk memilih jalur masuk atau membangun surga yang mereka inginkan. Perjalanan yang panjang dengan rintangan sulit dari bisikan setan. Biasanya dalam sebuah rumah tangga atau pernikaha...