010-Takdir Menemukan Jalannya

52 1 0
                                    

"Ok, makasih ya sha. Kakak akan meletakkan pakaian itu di kamar mu."

"Silakan kak."

Elisha kembali ke kamar dan bersiap untuk pergi ke cafe, namun dia ditarik oleh Khanza untuk masuk ke dalam kamarnya. Elisha cukup terkejut atas apa yang dilakukan Adiknya padanya. Khanza menarik Elisha ke tempat tidurnya.

"Jangan menarik kakak kaya gitu Khanza. Ada apa?"

"Kak besok lusa temani aku untuk mencari pakaian dan kain untuk Bridesmaids ya, maaf Khanza Baru teringat sekarang."

"Astaghfirullah Khanza. Kenapa gak bilang ini sama kak Gibran."

"Khanza takut kak Gibran akan menolak, soalnya kemarin dia mengurus dua keluarganya terlihat cukup tertekan kak. Kakak belum mendapatkan jawaban untuk lamaran dari kak Fachri?"

"Ini urusan kamu, kenapa jadi pergi ke urusan kakak. Kenapa gak hari ini aja?"

"Khanza ada kelas. Maaf ya kak, soalnya kalau kakak menerimanya sekarang, kasihan kak Gibran akan mengurus dua pernikahan. Dia bisa-bisa sakit kaya kemarin. Waktu kakak Pingsan itu, dia sampai demam, ya walaupun cuman 1 hari setelah kakak tidak sadarkan diri." Ucap Khanza

"Hmmm. Yaudah, Pastikan besok lusa tidak ada kelas. Yaudah kakak pergi dulu."

"Makasih banyak kak. Hati-hati ya."

"Iya."

Elisha langsung menuju garasi untuk mengambil mobilnya. Ketika melihat ke bagian tengah mobil, dia melihat ada beberapa baju. Gibran yang saat itu juga berada di garasi memberitahu Elisha untuk langsung saja mengantarkan pakaian itu karena searah menuju cafe.

"Titip salam sama ayah ya dek."

"Iya kak. Elisha berangkat duluan ya, assalamualaikum."

"Wa Alaikum salam."

Elisha berangkat menuju rumah Abyan terlebih dahulu sebelum pergi ke cafe. Dia berhenti sebentar karena ada lampu merah dan menunggu itu berubah menjadi hijau. Tiba-tiba hp nya bunyi. Dia melihat siapa yang mengirimkan nya pesan, ternyata itu adalah balasan pesan dari Fachri.

Dari: Kak dokter (Fachri)

Untuk: Elisha

Wa Alaikum salam sha. Selamat siang juga. Tidak apa-apa jika kamu belum siap untuk memberikan jawaban itu, karena itu adalah hakmu untuk menentukan siapa yang berhak atau setujukah kamu menikah dengan laki-laki yang melamar kamu. Saya menghargai itu.


"Dari kak Fachri. Oh syukurlah."

Akhirnya elisha sampai dirumah Abyan. Dia memarkirkan mobilnya di garasi rumah itu. Rumah itu tidak terlalu besar. Dia mengetuk pintu rumah itu dan Nadhira membuka pintu mempersilahkan Elisha untuk masuk.

"Assalamu'alaikum Tante."

"Wa Alaikum salam Elisha, ayo masuk. Mas ada Elisha nih. Ayah kamu sedang berada di halaman rumah, nanti temui saja dia disana."

"Oh iya Tante, ini ada buah buat cemilan kalian. Tadi Elisha beli di tukang buah terdekat."

"Makasih banyak Elisha. Sana, nanti akan Tante buatkan minuman."

Elisha menuju halaman rumah dan melihat Abyan yang sedang membaca koran. Elisha mengetuk pintu yang berada disana, Abyan melihat siapa yang datang. Dan mempersilahkan Elisha untuk bergabung bersamanya.

"Assalamu'alaikum ayah."

"Wa Alaikum salam anak ayah. Sini duduk."

"Makasih ayah, ayah sehat kan?"

Menggapai Takdir Surga KuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang