Chapter 23

442 45 1
                                    

Yoongi POV

Dua bulan sejak terakhir kali Hana menemuiku dan kami memutuskan bercerai, sampai detik ini tidak ada kontak apapun di antara kami. Bukan tidak ingin tapi Hana benar-benar menghilang dari kehidupanku. Aku sudah berusaha mencari keberadaannya tapi karena pekerjaan, aku tidak pernah berkesempatan untuk melanjutkan pencarianku tentang Hana.

" Aaarrgggsssshhh...." Aku melenguh sambil merebahkan diriku di kamar villa di Jeju.

Sudah hampir dua bulan ini aku tidak bisa pulang ke Seoul karena pekerjaan yang tidak memungkinkanku untuk kembali dan ini juga alasanku tidak bisa mencari keberadaan Hana.

Sudah hampir dua bulan ini aku tidak bisa pulang ke Seoul karena pekerjaan yang tidak memungkinkanku untuk kembali dan ini juga alasanku tidak bisa mencari keberadaan Hana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kupejamkan netraku sejenak untuk membuang penat fisik, hati dan pikiranku.

" Hana-ya, kau dimana? Aku merindukanmu." Gumamku di hampir setiap kali kupejamkan mataku.

" Gumamku di hampir setiap kali kupejamkan mataku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Galau terus hyung."

Tiba-tiba Tae sudah ada di kamar dan mengejutkanku.

" AIGOO KAMJAGIYA." Pekikku terkejut dengan suara Tae. Aku langsung membuka mata dan mengarahkan pandanganku pada bocah yang sedang duduk manis sambil memainkan ponselnya di sofa yang ada di sebelah ranjang.

" Yak sekiya kau mengejutkanku." Umpatku yang malah di jawab senyum meledek oleh Tae.

" Hihi maaf hyung. Lagi pula setiap hari ku lihat kau uring-uringan terus hyung. Tidakkah kau ingin mencari udara segar? Aku mau clubbing. Apa kau mau ikut?" Tanya Tae.

Aku hanya memandanginya malas.

" Ah malas. Lebih baik aku tidur." Tolakku.

" Alaaah paling-paling nanti kau juga mabuk di rumah hyung. Lebih baik kita mabuk di club saja sambil cuci mata." Ajak Tae sekali lagi.

" Tidak. Kau pergilah saja sendiri." Tolakku lagi.

" Ayolah hyung, kau tidak lelah apa setiap hari hanya berdiam diri meratapi nasib? Lagi pula salahmu sendiri kan memilih mempercayai Zee Na dan akhirnya kau kehilangan Hana."

Perkataan Tae telak menohok hatiku. Memang benar ini semua terjadi karena kesalahanku tapi tak pernah terpikir olehku bahwa Hana akan benar-benar menghilang dari kehidupanku seperti ini.

CONTRACT MARRIAGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang