Chapter 22

451 50 14
                                    

Tok.... Tok.... Tok....

Aku bergegas membuka pintu. Aku begitu terkejut saat eomma Yoongi dan Jin oppa datang berkunjung.

" Eomma?" Panggilku pelan. Beliau langsung menghambur memelukku.

" Eomma kenapa ke sini? Seharusnya Hana saja yang menemui eomma."

" Ah tidak apa-apa. Eomma sudah terlalu rindu denganmu Hana." Ucap beliau sembari melepaskan pelukannya. Aku mengedarkan pandangan keluar. Entah apa yang ku cari. Yoongi? Entah pula apa yang kuharapkan dari pria itu? Mungkin aku tidak ingin bertemu dengannya atau malah sebaliknya?

" Kami datang berdua Na." Ucap Jin oppa seperti mengerti kegelisahanku.

Aku tersenyum canggung merespon ucapan Jin oppa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku tersenyum canggung merespon ucapan Jin oppa.

" Ah ne oppa. Aku hanya belum siap jika bertemu dengan Yoongi." Ucapku.

" Tenang saja, eomma tidak akan memberi tahu Yoongi keberadaan Hana selagi Hana tidak menginginkannya." Ucap eomma menenangkanku.

" Ne eomma, kamsahamnida. Kalau gitu masuklah eomma. Eomma pasti lelah kan perjalanan dari Seoul ke sini." Ucapku mempersilahkan Eomma dan Jin oppa masuk.

" Silahkan duduk eomma! Eomma mau minum apa? Apa eomma sudah makan?" Tanyaku sembari berjalan ke dapur.

" Kau ini selalu memperhatikan apa eomma sudah makan atau belum."

" Hehe. Sudah menjadi kebiasaan eomma." Ucapku sembari menyiapkan beberapa cemilan dan minuman.

" Eomma sudah makan tadi. Ngomong-ngomong Hana di sini tinggal sendiri?"

Aku tertegun mendapat pertanyaan dari eomma. Aku menarik senyum canggung kemudian berlutut menaruh minuman dan beberapa camilan di meja.

 Aku menarik senyum canggung kemudian berlutut menaruh minuman dan beberapa camilan di meja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Kenapa? Ada masalah?" Tanya eomma seperti mengerti kegelisahanku.

" Aniyo eomma. Hanya... mungkin eomma akan mendengar beberapa pengakuan lagi dari Hana."

" Maksudnya?"

" Eommanya Hana masih hidup." Jujurku pelan.

Eomma memandangku dengan tatapan yang penuh arti. Aku hanya menunduk tak sanggup beradu pandang dengan eomma.

CONTRACT MARRIAGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang