Chapter 33

738 42 0
                                    

Ku buka mata perlahan setelah mendengar dengkuran halus dari seseorang di sebelahku, Min Yoongi.

Aku menoleh dengan sangat hati-hati dan mendapati pria yang baru saja membantuku dalam artian yang vulgar sudah memejamkan matanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku menoleh dengan sangat hati-hati dan mendapati pria yang baru saja membantuku dalam artian yang vulgar sudah memejamkan matanya.

Tiba-tiba terbayang kegiatan intim yang baru saja kami lakukan beberapa saat yang lalu.

Ku angkat selimut yang menutupi seluruh tubuhku dan aku masih mendapati tubuhku dalam keadaan yang polos tanpa sehelai benang pun.

" Yaisshhh.. Kau sungguh gila Hana." Aku merutuki diri dengan sangat pelan takut tiba-tiba Yoongi terbangun dan malah membuatku semakin merasa malu.

Untuk kalian tahu sejak aku mendapatkan orgasmeku tadi tiba-tiba saja seluruh akal sehatku kembali bahkan ketika Yoongi masih belum melepaskan jarinya dari intiku. Dan saat itulah aku merutuki kebodohanku karena tanpa rasa malu bahkan aku meminta Yoongi untuk menyatukan dirinya denganku. Bersyukur Yoongi kuat menahan diri untuk tidak memasukkan miliknya padaku.

Dan tepat di saat Yoongi melepaskan jarinya dari intiku dan bahkan perlahan mengeluarkan kepalanya dari antara kedua pahaku, aku segera memejamkan mataku berpura-pura tertidur. Bahkan aku tidak berpikiran untuk menutupi seluruh tubuhku dari Yoongi.

Dan saat ini perlahan aku turun dari ranjang dengan sangat hati-hati, ku punguti pakaianku yang berjatuhan di lantai dan bergegas memakainya.

" Jessica michin yeoja (*wanita gila)." Rutukku kesal pada Jessica kemudian mencoba menghubungi sahabatku itu.

" Eoh halo Na?" Jawab Jessi di ujung telepon sana dan suaranya terdengar sangat malas. Ya aku tahu karena ini memang masih tengah malam, mungkin saja Jessi baru tertidur. Tapi bisa-bisanya dia tertidur tanpa bertanya apa yang terjadi padaku setelah meminum obat perangsang sialan miliknya itu?

" Yak, kau bisa tertidur setelah meracuniku?" Kesalku memarahinya namun dengan berbisik.

" Oh iya Na maaf maaf. Lalu bagaimana? Apa yang terjadi padamu? Bagaimana kau meredakan gejolak itu? Aku bukan tidak perduli denganmu tapi kondisiku sedang berada di rumah calon mertuaku, kau tahu itu kan? Lalu bagaimana sekarang? Apa kau sudah lebih baik?" Seketika suara Jessi menjadi lebih bersemangat. Dia bahkan memberondongku dengan pertanyaan yang begitu cepat.

Aku menarik napas berat karena bingung harus menceritakannya bagaimana.

" Na? Kau masih di situ?" Tanya Jessi karena tidak kunjung mendapat respon dariku.

" Eoh." Jawabku singkat.

" Lalu bagaimana caramu meredakan gejolak itu? Apa efeknya sangat dahsyat? Karena aku juga baru akan mencobanya. Aku..."

" Yak nona Kim." Potongku sedikit mengeraskan suara karena Jessi tidak hentinya mengoceh.

" Ne?" Aku yakin Jessica tahu bahwa aku sedang kesal makanya dia hanya menjawab singkat kemudian diam mengisyaratkan bahwa dia mendengarkanku.

CONTRACT MARRIAGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang