Chapter 39

423 38 3
                                    

Aku dan Tuan Min Ho sudah berada di dalam sebuah ruangan di dalam rumah milik papa tiri Hana itu. Ya kami hanya berdua saja untuk melakukan negosiasi demi menyelamatkan eommanya Hana.

Tuan Choi berjalan ke arahku dan melemparkan sebuah berkas ke meja yang ada di hadapanku kemudian dia sendiri duduk dengan santai di sofa yang ada di seberangku.

" Kau hanya perlu menandatanganinya saja Tuan Min." Ucap Tuan Choi.

Ku arahkan tatapan tajam padanya dan dia malah menyeringai.

Ku arahkan tatapan tajam padanya dan dia malah menyeringai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Tatapanmu memang dingin Tuan. Namun tatapan seperti itu tidak menakutiku sama sekali. Dan sebaiknya kau memperbaiki ekspresimu padaku mengingat aku adalah calon mertuamu Tuan Min Yoongi" Ucap Tuan Choi dengan wajah yang sangat menyebalkan menurutku.

Aku hanya menatapnya untuk beberapa saat.

" Baik. Kau hanya ingin aku menyerahkan semua saham itu saja kan?" Tanyaku datar sembari mengambil pulpen bersiap untuk menandatangani berkas yang dia berikan.

" Tunggu." Cegah Tuan Choi yang membuatku urung menandatanganinya dan kembali menatap penasaran pada pria yang duduk di seberangku ini.

" Kenapa kau terlihat tidak terlalu terpengaruh dengan menyerahkan saham sebanyak itu?" Tanyanya dengan tatapan menyelidik padaku.

Aku menyeringai kecil.

" Itu tidak ada apa- apanya bagiku Tuan Choi. Kenapa? Kau butuh sesuatu yang lain?" Tanyaku menawarkan. Aku segera menaruh kembali berkas perjanjian dan menatap lekat pada Tuan Choi.

Dia tampak menatapku dengan tatapan was-was dan aku hanya duduk menikmati bagaimana ekspresi Tuan Choi untukku.

" Segampang itu kau menanyakan apa yang ku mau? Jangan bercanda denganku Tuan Min." Ucap Tuan Choi terlihat sangat waspada.

Aku tertawa kecil mendengar pertanyaan Tuan Choi itu.

" Ya. Memang segampang itu untukku. Kenapa? Kau mencurigaiku?" Tanyaku yang membuat Tuan Choi tak dapat bicara, hanya memandangiku sambil mengamati ekspresi wajahku.

" Ck ( berdecak ) kau pikir hartaku akan habis hanya dengan beberapa juta lembar saham yang kuberikan padamu Tuan Choi?" Ucapku memanas-manasinya. Ku ambil lagi berkas itu dan dengan sengaja ku tekan pulpen di berkas yang ku pegang.

" Tunggu! Jangan tanda tangani dulu." Ucap Tuan Choi yang membuatku tersenyum kecil.

" Kenapa? Kau ingin menambahkan permintaanmu padaku? Katakan saja, asetku masih cukup banyak dan mereka tidak ada harganya jika di bandingkan dengan keselamatan Hana dan eommanya." Ucapku memprovokasi dengan tujuan untuk mengulur waktu.

" Kenapa? Kau mencurigaiku merencanakan sesuatu?" Tanyaku saat Tuan Choi tak kunjung menjawab malah semakin memperdalam tatapannya untukku.

" Sepertinya tebakanku benar." Aku kembali menyandarkan punggungku di sofa yang ku duduki.

CONTRACT MARRIAGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang