" Kau mau menikah denganku? Kita perbarui kontrak dan bayarannya." Ucap Min Yoongi.
" Tidak. Aku hanya bekerja sebagai pacar bukan istri." Tolakku mentah-mentah.
" Sssttt.. Pelankan suaramu."
" Aku batalkan kontrak saja dan ku kembalikan semua uangm...
Tak terasa hari sudah beranjak siang dan waktu juga sudah menunjukkan pukul dua belas. Aku tidak menyadarinya sampai Jimin oppa memanggilku.
" Hana?" Panggilnya dari meja kerjanya. Aku langsung menoleh pada Jimin oppa.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
" Ne oppa."
" Sudah jam makan siang, bagaimana jika kita makan siang bersama?" Tanya Jimin oppa.
" Oh ya?" Ucapku melihat jam tangan untuk memastikan bahwa hari memang sudah siang.
" Wah benar juga." Ucapku saat mengetahui bahwa sekarang memang sudah waktunya jam makan siang.
" Kau terlalu fokus bekerja sampai tak menyadari waktu Na. Ayo kita makan siang berdua." Ajak Jimin oppa sekali lagi.
" Ah mianhae oppa tapi sepertinya aku lebih baik pergi sendiri saja dan bergabung dengan rekan karyawan yang lain ya? Aku takut mereka berprasangka buruk tentangku. Dengan aku berada di dalam sini seharian saja pasti di luar sudah ada rumor jelek tentangku. Ku harap kau mengerti oppa."
Jimin oppa menganggukkan kepalanya.
" Baiklah tidak masalah."
***
Aku pergi ke sebuah rumah makan tak jauh dari kantor. Mengingat ini jam makan siang, rumah makan itu terlihat penuh. Ku edarkan pandangan untuk mencari bangku kosong.
" Hana?"
Seseorang memanggilku dari kejauhan. Aku menoleh mencari keberadaan orang itu. Arah pandangku terhenti pada seseorang yang mengangkat tangannya. Ya dia adalah Ye Ji.
" Sini!" Ucapnya melambaikan tangan memanggilku agar bergabung dengannya.
Ku langkahkah kaki mendekatinya.
" Sini gabung!" Ucapnya menarik satu kursi di sebelahnya.
" Ah ya terima kasih Ye Ji ssi." Ucapku kemudian duduk.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
" Ngomong-ngomong kau sendirian?" Tanyaku lagi.
Tiba-tiba saja seseorang datang dari arah belakangku.
