Chapter 45

494 39 4
                                    

Hampir dua bulan berlalu sejak aku kembali ke Paris. Hari-hari ku lalui seperti biasa. Berangkat kuliah, pulang, saling berkabar dengan Yoongi dan sesekali menghabiskan waktu dengan Jessica.

Seperti hari ini aku dan Jessica sedang bersantai di apartemen. Ini adalah weekend dan kami sama-sama enggan untuk pergi. Kami berencana menonton drama korea sepanjang hari.

Aku membawa semangkuk ramyeon dan duduk di dekat Jessi yang sedang sibuk memperhatikan layar tv.

" Na? Kau tak salah?" Tanya Jessi terheran-heran.

" Salah apa?"

" Kita baru selesai makan setengah jam yang lalu Na." Jessi mengingatkanku karena aku yang datang dengan membawa semangkuk ramyeon.

" Hehe sepertinya aku masih lapar Jess." Ucapku kemudian duduk di sebelahnya.

" Kau mau?" Tawarku pada Jessica.

" Tidak. Untukmu saja. Perutku sudah terlalu penuh." Tolak Jessi yang tak kupedulikan. Aku langsung saja menyantap ramyeon dengan lahap sambil menonton drama yang sedang di putar di layar TV.

Setelah menghabiskan ramyeon, aku membuka kabinet dapur untuk mencari beberapa cemilan.

" Jess? Apa kau melihat cemilan yang ku beli semalam?" Tanyaku.

" Ada di sebelah kanan Na. Aku memindahkannya semalam." Jawab Jessi yang kemudian ku turuti untuk mencari di tempat yang Jessi maksudkan.

" Kau mau makan cemilan itu lagi Na?"

" Emm." Jawabku kembali menghampiri Jessica sambil memakan cemilan yang ku temukan.

" Akhir-akhir ini ku lihat kau banyak sekali makan Na."

Sejenak aku terdiam mencerna kalimat Jessi.

" Ah iya juga ya Jess. Entahlah apa karena aku stress memikirkan tugas akhir ya?" Balasku ketika menyadari apa yang di katakan Jessi barusan.

" Bisa jadi sih Na, kau kan memang ingin mempercepat kelulusan kan?"

Aku menganggukkan kepala setuju.

" Asal bukan karena hamil saja banyak makannya Na hahaha." celetuk Jessi masih fokus pada layar TV.

DEGH.

Seketika aku teringat bahwa aku sudah telat datang bulan selama dua minggu lebih. Mungkin sudah hampir 20 hari?

Tangan Jessi terulur guna mengambil cemilan yang ada di tanganku. Namun dengan cepat ku cekal tangannya dan Jessi pun menoleh.

" Wae?"

" Kau barusan bilang apa Jess?"

" Bilang apa?" Jessi malah bingung sendiri.

" Itu yang tadi tentang hamil itu."

" Ooohh..itu aku hanya bercanda. Apa kau tersinggung?"

" Bukan.. tidak."

" Lalu?"

" Memang ciri-ciri orang hamil itu makannya banyak?" Tanyaku penasaran.

" Ya tidak semua sih tapi terkadang ada yang memang makannya jadi banyak, tapi ada juga kok yang malah muntah-muntah dan tidak bisa makan. Kenapa memangnya? Kau tak mungkin sedang hamil kan Na? " Tanya Jessica yang kali ini fokus padaku.

" Aku tidak tahu Jess tapi aku memang belum mendapat tamu bulananku." Ucapku ragu.

" Hahahaha yak? Belum mendapat tamu bulanan itu bukan berarti hamil Na. Jika kau tak melakukan hubungan intim dengan pria tak mungkin juga kau hamil." Jelas Jessi sambil menertawakanku. Sayangnya kata-kata Jessi malah semakin membuatku takut.

CONTRACT MARRIAGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang