Chapter 12

546 58 0
                                    

Pagi hari aku bersiap untuk datang ke event perusahaan Jimin oppa bersama Maria Kim. Kemarin setelah Yoongi mengijinkanku untuk melakukan apa yang aku mau, aku segera menyelesaikan beberapa desain yang memang sudah ku gambar sejak beberapa hari yang lalu. Dan aku menyelesaikannya untuk ku bawa ke event.

Meski sibuk aku tidak melupakan kebiasaanku untuk membuatkan sarapan Yoongi. Ya meski hanya kontrak bukankah Yoongi tetap suamiku?

" Tunggu tunggu kenapa aku selalu benar-benar menganggap Yoongi sebagai suamiku ya?" Monologku pelan.

" Kenapa Nyonya?" Tanya bibi pengurus rumah yang baru ku sadari kehadirannya.

" Eh tidak bi. Bibi tolong bawain ke meja ya sarapannya Yoongi, aku akan membangunkan Yoongi dulu." Ucapku pada bibi.

" Baik nyonya."

Aku segera berjalan ke kamar. Baru saja membuka pintu aku sudah melihat Yoongi yang terlihat sedang mencoba memperbaiki dasinya. Dia menoleh padaku saat aku membuka pintu.

" Sedang apa Yoon? Mau ku bantu?" Tawarku sambil berjalan mendekati Yoongi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Sedang apa Yoon? Mau ku bantu?" Tawarku sambil berjalan mendekati Yoongi.

" Boleh jika kau tidak keberatan." Ucapnya datar.

Aku langsung membantunya mengikat dasi dengan benar.

Selesai mengikat dasi, kuturunkan tanganku dari kerah kemejanya tapi sayangnya Yoongi mencegahku. Dia menahan tanganku di kerah kemejanya itu.

Aku spontan menatap mata Yoongi yang sepertinya sudah memperhatikanku sejak tadi. Tatapannya datar dan tak bisa ku artikan.

" Ada apa Yoon?" Aku memberanikan diri bertanya namun Yoongi tak menjawabku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Ada apa Yoon?" Aku memberanikan diri bertanya namun Yoongi tak menjawabku. Dia pun tak memindahkan tatapannya dariku. Tangannya pun masih memegangiku di kerah kemejanya.

" Yoon?" Panggilku sekali lagi yang sepertinya berhasil membuatnya tersadar.

" Ah maaf." Yoongi melepaskan pegangan tangannya dariku.

" Terima kasih Na." Ujarnya kemudian memunggungiku dan berjalan ke arah ranjang. Yoongi membereskan beberapa berkas ke dalam tas kerjanya.

" Mau ku bantu lagi?" Tawarku.

CONTRACT MARRIAGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang