Mereka bertemu lagi...
Gadis itu...
Gadis dengan mata monolid yang cantik, dengan tatapan nya yang begitu teduh. Senyuman nya indah secerah mentari pagi. Raut wajah nya yang begitu bahagia mampu menyeret langkah kaki Jungkook untuk berlari kecil m...
Lama gak update yah. Sengaja aku nyiapin 2 chapter sekaligus biar bisa Double Update lagi...
Jangan Lupa Vote dan Komen nya yang banyak ygy.
Happy Reading.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kim Go Eun duduk sendirian disini. Disebuah ayunan diatas rerumputan hijau di sebuah taman kota, bersama iringan pilu dan lembayung senja di penghujung langit.
Ia duduk termenung dengan kedua netranya yang memandang keatas menatap langit. Menikmati sebuah karya seni yang dilukis Tuhan ketika Ia sedang berbahagia.
Wajah nya berkilauan bermandikan cahaya senja, rambut coklat nya yang halus memanjang menari tertiup angin sepoi-sepoi. Sesekali Ia mengulurkan tangan nya untuk merapikan helaian rambut yang bergerak menutupi dahi.
Ayunan bercat putih yang terkadang bergerak maju dan terkadang mundur menjadi saksi Kim Go Eun yang tengah merindu.
Ia masih disini, menunggu waktu berjalan untuk memulihkan hati yang tengah cemburu.
Ia masih disini, dengan hati yang masih begitu mendamba walau kini kemarahan sedang menyelimuti jiwa.
Kim Go Eun menghela nafas, sepasang bola mata indah nya masih setia menjelajah pemandangan langit yang nyaris temaram. Warnanya jingga dengan semburat kebiruan yang terulas diantaranya.
Indah sekali.
Adalah sebuah kesenangan tersendiri masih bisa menyaksikan langit senja di sebuah taman kota meski dikelilingi dengan gedung-gedung pencakar langit.
Kim Go Eun menyukai senja, selalu dan akan terus menyukainya. Karena senja selalu indah meski pun dalam balutan awan mendung sekalipun. Dilihat nya dengan seksama matahari yang perlahan hilang dibatas cakrawala.
Senja selalu menunjukkan pesona kilau nya walau hanya sekejap dan setelah nya akan meninggalkan bumi dalam pekat nya gelap malam.
Senja itu indah namun juga fana. Seperti segala sesuatu yang ada di dunia ini yang sifatnya hanya sementara.
Namun akankah semburat cahaya senja bagai tirai dilangit yang menyilaukan, selalu membawa kebahagiaan bagi setiap orang yang memandangnya?
Baginya tidak.
Karna pada akhirnya, ada sebuah perasaan sendu yang tersirat setelah memandanginya.
Alasannya adalah karena senja begitu identik dengan perpisahan. Senja membuat kita berpisah dengan cahaya matahari, senja jugalah yang membuat kita berpisah dengan indah nya langit biru. Namun senja tetap lah indah dalam setiap bulir cahaya jingga yang dipancarkannya.
Suara dering ponsel yang berada dalam genggaman nya memecah keheningan. Sebuah panggilan dari kekasih hati yang terus Ia abaikan sejak pagi. Tak terhitung banyak nya sudah Jungkook menghubunginya, namun Ia masih merasa enggan untuk menjawab nya.