Chapter 42 : Simply You

289 54 1.9K
                                    

Jangan lupa Vote dan komen nya yang banyak.

Happy Reading

Diawali dengan delapan belas coret tipis-tipis.

.
.
.
.

Gadis itu membiarkan dirinya terjerat lagi.

Ia memejamkan matanya ketika si pemuda memberikan sentuhan tipis sepanjang bahu. Permukaan bibir nya menempel pada kulit leher, kemudian naik keatas dagu, kembali turun ke leher dan berhenti lebih lama pada dada.

Si pemuda menarik nafas dalam sebelum menghisap puting nya kuat hingga sang empunya merintih sembari memeluk kepala pria nya dan membiarkan nya terbenam pada dada.

"Kau masih saja tidak merasa puas." Gadis itu berbisik. Tangan halus nya merengkuh wajah kekasih yang mengungkung diatas nya dan membuat kedua mata mereka beradu.

"Memang sudah yang ke berapa kali? Aku lupa." Kekeh pemuda itu.

"Tiga kali. Aku rasa sudah cukup. Aku lelah sayang."

"Sekali lagi hmmm? Bolehkah?"

"Aku milik mu sayang. Lakukan."

Lantas gadis itu membiarkan si pemuda menjamah nya sekali lagi. Menghujam tubuh telanjang nya lagi.

Bibir si pemuda menggeram, menyahuti lengkingan suara perempuan yang tengah menjerit keenakan ketika sang kekasih terus mencumbui nya penuh birahi. Ia menarik kedua kaki sang gadis hingga mengangkang begitu lebar, menusuk lubang nya begitu dalam dan melecehkannya berkali-kali.

"Baby," suara itu terdengar serak, ditambah sensasi basah ketika gadis nya menjilati lehernya.

"Aakh-hhhhh,"

Gadis itu merintih merasakan hantaman pada titik nikmat nya sembari memejamkan mata nya sayu. Menjenjangkan lehernya ketika sang kekasih mengecup dan memberi tanda di sekitar tulang selangka.

Hingga deru nafas yang saling bersahutan ketika keduanya bersama-sama meraih puncak dan sebuah kecupan pada bibir mengakhiri persetubuhan mereka malam ini.

"I love you." Si pemuda berbisik pelan.

Ia terdiam sesaat sebelum mengulas senyum tipis. "Aku juga."

Pemuda itu turun dari tubuh kekasih nya dan berbaring disebelahnya masih dengan nafas yang terengah. Kini tubuh kedua nya basah oleh keringat ditambah bau cairan kental hasil sesi bercinta mereka barusan membuat suasana disekitar mereka tampak begitu intens.

"Kau hebat sekali baby, selalu bisa membuat ku takjub." Ucap pemuda itu sembari membalikkan badan menghadap kekasihnya. Kedua tangan nya menangkup pipi gadis nya yang dibalas dengan teriakan kesakitan yang keluar dari bibir nya.

"Astaga baby ada apa? Kau kenapa?" Si pemuda tampak khawatir.

Gadis itu seketika bangkit dari tidur nya dan bersandar pada kepala ranjang, masih memegangi pipi nya yang terasa nyeri. Ia menarik selimut untuk menutupi tubuh telanjang nya sebatas dada.

"Pipi sebelah kanan ku sakit. Aku lupa memberitahumu. Adikmu menamparku. Sial! Dia hampir membunuhku tadi." Ucap nya sembari memegangi pipi nya yang masih terasa sakit.

"Astaga. Apa yang kau lakukan sampai dia menamparmu seperti ini?" Hobi menatap cemas kearah Park Bo Young. Merasa bodoh karena Ia tidak mengetahui apapun padahal mereka telah menghabiskan waktu bercinta selama berjam-jam.

 Merasa bodoh karena Ia tidak mengetahui apapun padahal mereka telah menghabiskan waktu bercinta selama berjam-jam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Love After HimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang