Chapter 48 : PROUD JIMIN

232 44 1.6K
                                    


Double Chapter untuk hari ini.
Chapter 48 dan 49.
Sudah hampir di ujung cerita ya gaes.
Hanya tersisa beberapa chapter lagi.

Jangan lupa Vote dan Komen nya yah.
Happy Reading.

Ada sedikit bahasa non baku untuk percakapan Jungkook dengan Jimin yah.

Park Seo Joon turun dari mobil nya dan berjalan kearah pintu masuk La V Verte

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Park Seo Joon turun dari mobil nya dan berjalan kearah pintu masuk La V Verte. Kedua matanya memandang takjub ke setiap sudut restoran yang tampak luar biasa mewah. Restoran yang menjadi kebanggaan putera nya Park Jimin sebagai salah satu pemiliknya setelah Jeon Jungkook.

Park Seo Joon tentu merasa sangat bangga pada putera nya saat ini. Tepatnya diam-diam merasa bangga. Ya. Tidak terang-terangan. Karena bukan ide yang bagus untuk menunjukkan rasa bangga nya pada putera begundal semata wayang nya yang satu itu. Dia bisa besar kepala dan akan bertingkah menyebalkan jika sedang dipuji.

Siapa yang tidak bangga melihat dua anak muda yang bisa membangun restoran dengan banyak cabang di Korea Selatan dan salah satu restoran utama mereka La V Verte merupakan satu-satu nya restoran berbintang dengan tiga bintang Michelin yang ada di Korea.

Berjuang sendiri tanpa bantuan kedua orang tua mereka adalah sesuatu yang patut diapresiasi. Siapa yang menyangka putera seorang pengusaha sekaligus mafia kaya raya seperti Jungkook dan putera seorang mantan anggota Navy Seal justru malah lebih tertarik dengan dunia kuliner dari pada mengikuti jejak orang tua mereka.

Meski Jungkook seorang Chef, dibantu dengan sahabat nya Jimin, Ia juga berhasil menjalankan bisnis dengan jaringan restoran nya yang tersebar di beberapa kota di Korea Selatan. Jungkook benar-benar putera Ayah nya. Darah bisnis mengalir deras dalam dirinya.

Park Seo Joon berjalan-jalan disekitar restoran dan memperhatikan setiap sudutnya. Bagian pertama, yang berada di lantai dasar, terdapat kafe dan lounge. Lantai pertama menampung restoran dengan 'bar sampanye' dan di pintu masuk terdapat rak tinggi berisi botol-botol wine dibelakangnya.

Loby restoran itu sangat megah dengan lantai pualam. Memiliki jendela besar yang meluncur vertikal ke atas, membuat desain keseluruhan tampak begitu futuristik.

Desainnya menggabungkan transparansi lengkap karena pengunjung dapat menyaksikan chef menyiapkan makanan di bagian yang menghubungkan ekstensi ke bagian asli bangunan.

Dinding kaca juga memungkinkan pengunjung untuk menikmati hidangan lezat ditemani pemandangan indah di sekitar sementara cahaya alami bermain di ruang sepanjang hari.

Di dominasi warna emas dan cokelat kayu, chandelier utama menyala dengan cahaya temaram dan menambah keindahan restoran.

"Selamat sore dan selamat datang Pak." Seorang waiter menghampiri Seo Joon dengan sangat ramah sembari membungkuk hormat. "Mohon maaf sebelum nya apakah Bapak sudah melakukan reservasi? Untuk berapa orang ya Pak?"

Love After HimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang