Mereka bertemu lagi...
Gadis itu...
Gadis dengan mata monolid yang cantik, dengan tatapan nya yang begitu teduh. Senyuman nya indah secerah mentari pagi. Raut wajah nya yang begitu bahagia mampu menyeret langkah kaki Jungkook untuk berlari kecil m...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
London pagi ini begitu cerah dengan aroma musim dingin yang begitu khas serta pantulan cahaya matahari yang menyusup masuk kedalam ruangan melalui celah gorden pada jendela. Hari ini hari minggu dan biasanya Go Eun akan menutup toko nya untuk lebih banyak meluangkan waktu untuk Mi Rae.
Dia sudah membuatkan beberapa cemilan. Satu loyang Strawberry Cheese Cake dan Sepiring Churros dengan saus coklat kesukaan putrinya.
"Ibu, boleh tidak aku memberikan kue ini pada paman tampan?" Ucap Mi Rae dengan ekspresi memelas yang begitu menggemaskan di sela-sela kegiatan memakan satu slice cake stroberi nya. Kim Go Eun yang sedang menemaninya mengerutkan dahi.
"Apa yang Ibu katakan kemarin? Tidak boleh bertemu paman itu sendirian. Bawa Bibi Yoon bersamamu jika ingin membawakan kue ini untuk nya."
"Tidak mau. Ibu saja yang temani bagaimana? Aku ingin Ibu mengenal Paman dengan baik. Supaya Ibu tahu dia itu sangat baik dan cocok jadi Ayah Mi Rae." Ucap gadis kecil itu dengan senyuman jahil. Kim Go Eun terkejut bukan main. Tidak menyangka kalimat itu keluar dari bibir putri nya yang mungil.
"Astaga anak ini." Go Eun mendelik kearah putri nya. "Kau kan punya Ayah di Korea. Bagaimana mungkin kau menginginkan Ayah baru? Asal kau tahu sayang, Ayahmu jauh lebih tampan dari pria itu."
"Tidak. Paman tampan lebih tampan. Aku gak suka Ayah. Ayah tidak pernah datang kesini menemuiku. Paman tampan lebih menyayangiku karena dia sering menemaniku bermain."
Hati Go Eun mencelos. Jantung nya terasa berhenti berdetak. Ada rasa nyeri dihatinya ketika mendengar putri nya mengatakan itu. Menyadari sepenuhnya mungkin dia adalah manusia paling egois di dunia. Selama ini dia hanya memikirkan rasa bersalah dan rasa sakit nya sendiri, tanpa memikirkan bagaimana Jungkook disana yang mungkin terluka begitu dalam karena telah membuat nya menjadi Ayah yang bahkan tidak pernah bertemu dengan putri nya sendiri, menahan cinta dan kerinduan nya sendirian.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.