Mereka bertemu lagi...
Gadis itu...
Gadis dengan mata monolid yang cantik, dengan tatapan nya yang begitu teduh. Senyuman nya indah secerah mentari pagi. Raut wajah nya yang begitu bahagia mampu menyeret langkah kaki Jungkook untuk berlari kecil m...
Lanjut Chapter 49 yah. Yang langsung lompat kesini mundur dulu ke chapter 48 biar jangan ketinggalan cerita.
Jangan lupa Vote dan Komen.
Happy Reading.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Keadaan.
Ya. Hanya karena keadaan yang membuat Kim Go Eun kini duduk di tepi ranjang memandangi Kim Taehyung yang tengah duduk bersandar di kepala ranjang dengan selimut yang menutupi kedua kaki nya hingga sebatas pinggang. Dengan aroma minyak aromaterapi yang begitu menenangkan menguar di setiap sudut ruangan. Juga suara lantunan denting jam berputar yang mengisi keheningan.
Go Eun baru saja selesai menemani Taehyung makan. Gadis itu memasak kan bubur untuk nya karena Taehyung sedang sakit dan Ayah nya meminta nya untuk datang melihat keadaan pemuda itu dan merawat nya.
Tidak ada yang bisa Ia lakukan selain menuruti keinginan sang Ayah. Toh menjenguk teman yang sedang dalam keadaan sakit bukanlah sesuatu yang buruk dan tidak akan membuat nya membalas perasaan Taehyung. Ia ada disini sekarang hanya karena pemuda itu sudah Ia anggap sebagai sahabatnya. Tidak lebih dan tidak kurang.
Taehyung tidak melepaskan pandangannya barang sedetikpun. Jujur sampai detik ini Ia masih tidak habis pikir bagaimana berada dalam satu ruangan seperti ini bisa membuat Taehyung begitu merindukannya hingga seluruh tubuhnya terasa nyeri. Atau barangkali karena rasa rindu di dalam dadanya tidak pernah benar-benar terlampiaskan secara nyata sejak bertahun-tahun yang lalu saat keduanya masih saling mencintai.
"Kenapa setiap orang yang ketemui akhir-akhir ini mengalami kondisi tubuh yang tidak baik? Jungkook juga kemarin sakit. Dan sekarang giliranmu." Ucap Go Eun sembari menyentuh dahi Taehyung yang terasa panas. Ia sedang demam.
"Dia sakit? Kau pasti sangat mencemaskannya ya?" Gumam nya, merasakan keinginan nya untuk menjelaskan yang sebenarnya pada Go Eun. Sesuatu yang mengganggu nya. Sesuatu yang Ia rahasiakan.
Taehyung tersenyum.
Senyuman lemah seperti keadaan tubuh dan jiwa nya. Senyuman yang tidak bisa menyembunyikan perasaan takut dan gusar di dalam hatinya. Takut karena tidak akan lama lagi Go Eun pasti akan membencinya dan mungkin tidak akan sudi bertemu dengannya lagi setelah Ia mengetahui perbuatan jahat yang telah kakaknya lakukan demi dirinya.
Sungguh Ia ingin mengatakan yang sebenarnya sekarang juga, tapi Ia belum siap. Belum siap kehilangan senyuman dan kehadiran Go Eun disisinya untuk kedua kali nya.
Hidup memang begitu mengerikan, kejam dan tak berperasaan.
Menyakitkan.
Taehyung sudah merasakan nya semenjak gadis ini melangkah keluar dari kehidupannya. Sungguh miris ketika Ia memiliki segalanya, harta yang berlimpah dan ketenaran namun hatinya terasa kosong dan jauh dari kata bahagia. Satu-satu nya bahagia yang Ia miliki telah pergi meninggalkan nya karena kebodohannya sendiri. Membuat nya terjebak dalam penantian yang tidak tahu kapan akan berakhir.
