•|•|•
"Mandi nggak sih? gerah..." celetuk Yesha saat sedang di ruang ganti bersama sahabatnya.
Pasalnya hari ini sangat panas, ditambah lagi pelajaran olahraga kelasnya di jam siang, kebayang ga sih panasnya gimanaaa...?
"Ayok," sahut kedua sahabatnya kompak,
"Gue ambil handuk sama sabun dulu."
"Sekalian punya kita Sha!" teriak Abel dan hanya di tanggapi jari jempol dari sang empu yang mulai menjauh.
Ceklek!
Begitu membuka loker, puluhan kertas, buket, bahkan cokelat langsung tumpah begitu saja.
Ya begini jika ia lupa mengunci loker.
Bukan masalah barang-barangnya takut hilang, tapi takut jika kejadian seperti ini terjadi.
Yesha merotasikan bola matanya lalu dengan segera ia menyingkirkan semua barang-barang tak penting itu ke tempat sampah, eitsss... kecuali satu, cokelat. Yesha memindahkan semua cokelat itu ke dalam loker Abel karena gadis itu tahu sahabatnya yang satu ini doyan ngemil cokelat.
Kembali ke tujuan awalnya, dengan segera Yesha mengambil handuk miliknya dan kedua sahabatnya, tak lupa juga ia kembali mengunci loker.
Buk!
"Busett santai kali Sha!" sungut Abel ketika Yesha melempar handuk yang ia genggam ke arah kedua sahabatnya, untung tangan Abel dan Vera punya reflek yang baik.
"Bacot udah mending gue ambilin, nyeloteh lo."
"Udah ah ayok mandi keburu bell masuk bunyi." tengah Vera menarik kedua sahabatnya menuju kamar mandi.
Lima belas menit berlalu, ketiga gadis itu keluar dengan keadaan lebih fresh,
"Gimana masalah lo sama Flora tadi?"
tanya Yesha pada Abel seraya mengeringkan rambutnya menggunakan handuk."Udah clear sih... tapi ya gue masih greget aja lah, masa bapak gue di katain simpenan anaknya sendiri." jawab Abel masih terbawa sisa-sisa emosi.
Suasana hening menyelimuti mereka beberapa menit, namun tak berlangsung lama.
"Eh kalian denger sesuatu nggak?" tanya Vera memastikan pendengarannya tidak salah.
Mereka bertiga kompak menempelkan telinga ke daun pintu.
Pasalnya, ketiga gadis itu masih stay di ruang ganti karena belum selesai memakai atributnya."Kayaknya dari kamar mandi nggak sih?" tanya Yesha, karena posisi ruang ganti putri dan kamar mandi persis bersebelahan.
"Akkhh udah kak sakit!!"
"Jalang kayak lo tuh harus diberi pelajaran!"
Bugh!
"Wah... masih jaman bully-bullyan kek gini?!" sungut Yesha melingkis lengan bajunya dengan tangan yang terkepal kuat, Abel pun ikut melakukan hal yang sama.
Dengan langkah lebar mereka keluar dari ruang ganti dan benar saja, sedang terjadi kasus perundungan disini.
"WOI LO MANUSIA BUKAN SIH?!"
BRAK!!
Teriakan Yesha menggema di iringi suara nyaring tong sampah yang ia tendang.
Seketika empat orang yang berada disana mengalihkan pandangannya,
"Idih najis banget lo lampir, ga malu sama perilaku lo yang kek binatang ini?!" maki Abel tertuju pada cewek didepannya.
Lagi-lagi Yesha dibuat dongkol dengan perilaku Flora dan antek-anteknya yang suka mencari keributan, maaf-maaf aja nih ya walaupun ia juga menyadari kalau dirinya agak sedikit bad, namun Yesha juga tidak seberani itu untuk merendahkan harga diri manusia.
KAMU SEDANG MEMBACA
KAITSAR ELGAMA [END]
Romance"Saya jamin kamu bakal jatuh cinta sama saya dalam empat bulan ini." "Ngimpi!" **** Kaitsar Elgama, lelaki tampan tanpa celah. Semua tipe cowok impian wanita ada padanya. Namun kepribadiannya di masa lalu sangat bert...