"Kamu manis."

510 24 2
                                    

Yesha mengambil napas dalam. Netranya mengedar ke seluruh penjuru lingkungan sekitar, ia memakai topi guna melindunginya dari cuaca terik matahari.

"Ayok." ajak Kaitsar yang sudah berdiri di belakang gadis itu.

Yesha mengangguk sembari mengikuti langkah Kaitsar dari belakang.

Setelah sampai pada tempat wisata tujuan mereka, lelaki dengan kacamata bening itu membayar tiket guna mereka berdua, dan segera berjalan memasuki area.

"Wahh... keren banget," ujar Yesha takjub melihat pemandangan di sekelilingnya yang di penuhi ikan-ikan besar.

Rasanya ia sedang berada di tengah laut, kala melihat langit-langit juga di penuhi air dan ikan-ikan besar maupun kecil.

"Suka?" tanya Kaitsar melirik calon istrinya sejenak, Yesha mengangguk antusias kemudian berlari mendekat dimana ikan hiu berada.

"AAA!!" Yesha berteriak kencang sambil menutup matanya membuat Kaitsar dengan gerakan cepat mendekati gadis itu.

"Kenapa Sha?!" tanya lelaki itu panik menyentuh lengan Yesha yang masih setia menutup matanya.

"I-itu tadi hiu nya mau nge gigit..." lirih Yesha menunjuk ke arah depannya dengan mata yang masih tertutup.

Seketika tawa Kaitsar pecah, ia mengacak pelan rambut Yesha.
Lucu sekali bocah ini.

"Kan itu di dalem aquarium Yesha...." ucap Kaitsar gemas.

Ia membenarkan letak kacamatanya yang melorot masih dengan sisa-sisa tawa. Demi apapun sesungguhnya seorang Kaitsar jarang tertawa, apalagi dengan hal-hal sereceh ini.
Di kampus juga ia dikenal dengan sosok dingin dan serius dalam hal apapun.

"Oh iya lupa." kata Yesha langsung menarik tangannya kembali.

Entah mengapa gadis satu ini menarik perhatian Kaitsar.
Dengan proporsi tubuh kecil, rambut Curly sepunggung, kulit putih bersih dan juga mata kecoklatan membuat siapa saja terpana akan kecantikan gadis itu.

"Ngapain lo ngeliatin gue gitu?" tanya Yesha sinis melirik Kaitsar yang terus menatapnya dari tadi.

"Kamu manis." balas Kaitsar tersenyum tipis membuat Yesha membulatkan matanya dan langsung mengahantam keras lengan Kaitsar.

"Cih! Santri apaan modelan begitu." cibir Yesha menautkan alisnya tajam.
Kaitsar hanya tertawa menanggapi ucapan gadis yang lebih pendek darinya itu.

Tak terasa, beberapa jam telah mereka habiskan disana.
Saat ini, Kaitsar tengah memotret pemandangan di sekitarnya sebagai kenang-kenangannya kelak.

Saat ini, Kaitsar tengah memotret pemandangan di sekitarnya sebagai kenang-kenangannya kelak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Diam-diam, cowok itu memotret Yesha secara tidak sadar. Setelah melihat hasil dari jepretannya, Kaitsar tertawa pelan dan hal itu langsung mendapat kernyitan dari Yesha.

"Sinting," cemooh gadis itu melirik aneh ke arah Kaitsar.

"Sinting," cemooh gadis itu melirik aneh ke arah Kaitsar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dasar bocah." ejek Kaitsar berlalu begitu saja meninggalkan Yesha yang menganga lebar, beberapa detik kemudian ia langsung berlari menyusul Kaitsar dan berteriak kencang.

"DASAR TUA!"

'•'•'•'

Hari semakin sore, namun jalanan kota yang berdebu masih padat kendaraan.

Sesekali Kaitsar menghentikan mobilnya karena terjadi kemacetan sebentar.

Setelah sekitar satu jam lebih, akhirnya mereka sampai juga di rumah Yesha.

Lagi-lagi lelaki itu berdecak pelan melirik gadis yang sudah terlelap di sampingnya.

"Tidur mulu perasaan." gumam Kaitsar hendak membopong Yesha, namun belum juga Kaitsar melaksanakan tujuannya, tiba-tiba saja mata indah gadis itu terbuka perlahan.

Menyadari akan tujuan Kaitsar, Yesha langsung menepis kasar tangan putih berurat lelaki itu.

"Gue bisa jalan kali." ucap Yesha keluar begitu saja seraya menutup pintu mobil kencang hingga sang empu yang berada di dalam mobil terlonjak kaget.

Lelaki itu tertawa pelan lantas keluar dari mobil, ia berjalan dengan langkah lebar memasuki rumah Yesha.

"Kai, bantu gue sini!" ujar Yesha begitu Kaitsar memasuki rumah gadis itu.

Kaitsar menurut, ia berjalan mendekati tunangannya seraya membenarkan kaos putih yang melekat pada tubuh atletisnya.

"Tolong bawain ke atas dong," perintah Yesha melirik kotak-kotak besar yang tergeletak di bawah lantai.
Di duga itu semua paket-paketnya yang baru sampai tadi siang.

Kaitsar mengangguk, dengan cekatan ia mulai membawa satu per satu kotak-kotak besar tersebut menuju kamar Yesha.

Setelah sekitar lima belas menit kemudian kotak-kotak besar tersebut telah selesai di pindahkan.
Ia melirik sekilas calon istrinya yang masih asyik dengan benda pipih di tangan gadis itu.

Kaitsar menghembuskan napas pelan ia harus extra sabar mendapati istri modelan begini.

Pinggang cowok itu rasanya ingin patah, mana jumlahnya nggak main-main lagi butuh sekitar delapan kali cowok itu bolak-balik memindahkan barang-barang Yesha.

"Ngapain masih disini? Udah pulang sana!"

"Sabar dong, ikut duduk bentar... aku capek." ucap Kaitsar seraya mendaratkan bokongnya di sofa kamar milik Yesha.
Gadis itu mengernyit,

"What? gue nggak salah denger? kok  cara bicara lo berubah," kata Yesha seraya menyuapkan kacang yang telah ia kupas ke dalam mulutnya.

"Kan sebentar lagi kita mau nikah... nggak baik juga kalau keterusan ngomong formal apalagi bicara nggak sopan."

Yesha melototkan mata, kedua tangannya bertengger di pinggang,

"Lo nyindir gue?!"

Cowok itu hanya mengedikkan bahu, kemudian bangkit dari sofa.

"Bagus kalau kamu sadar lebih baik lagi kalau nada bicara yang nggak sopan itu kamu ubah." balas Kaitsar seraya berjalan meninggalkan kamar Yesha menyisakan kemarahan cewek itu yang begitu menggebu.

"FUCK KAITSAR!!" jerit Yesha mengacungkan jari tengahnya seraya melempar kulit kacang ke arah Kaitsar yang sudah berlalu dari kamarnya.








To be continued....

Huh, tidak bisa berkata kata😔
Aku cuma minta vote and komenn temen-temen pelisss kalian baca ga berbayar doangan.

Oke sampai jumpa di part selanjutnya dadahhhh

KAITSAR ELGAMA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang