Lelaki baik

509 21 9
                                    

BLAM!

Yesha menutup pintu mobil dengan perasaan gelisah, begitu telah menyelesaikan kesalah pahamannya dengan Gevin tadi, ia buru-buru menyusul Kaitsar ke tempat parkir.

Dilihatnya, lelaki itu tengah terpejam dengan satu tangan yang bertumpu di atas mata.

"Kaitsar," panggil Yesha menggoyangkan sedikit lengan cowok itu, perlahan sang empu membuka mata lalu tersenyum tipis ke arah Yesha.

"Udah?" tanya Kaitsar dengan pandangan sayu menatap wanitanya.

"Iya, ya udah ayok pulang." ucap gadis itu tak enak hati pada tunangan nya, hahaha tunangan? Yesha tertawa dalam hati baginya ini seperti lelucon,
Apakah hubungan mereka akan bisa sampai pada jenjang pernikahan? Yesha tegaskan sekali lagi, Will never!

Pukul sembilan malam, kedua pasangan itu pulang menyusuri jalanan kota yang masih saja padat kendaraan.

Setelah bosan memandangi gedung pencakar langit yang menjulang di luar jendela mobil, atensi Yesha beralih ke laki-laki yang sedang menyetir di sebelahnya.

Ia mengernyit kala matanya menangkap hal yang tidak asing di area tubuh Kaitsar.
Karena tingkat ke kepoannya yang tinggi, gadis itu menyentuh daerah tersebut, membuat Kaitsar sontak menengok ke arah Yesha.

"Kenapa?" tanya cowok itu menatap Yesha sejenak.

"Lo punya ini?" Kaitsar menanggapinya dengan anggukan.
Pandangan Yesha berubah serius,

"Lo cowok yang waktu itu bawa gue ke rumah sakit?" tanya Yesha memastikan, pasalnya ia ingat betul laki-laki yang menyelamatkannya saat kecelakaan waktu itu, mempunyai tahi lalat di samping rahangnya.

Ia mengetahui itu tatkala saat hampir pingsan, pandangan Yesha terarah pada daerah leher laki-laki tersebut.

Kaitsar mengerutkan dahinya dalam, tak lama kemudian ia mengangguk-angguk.

"Oh! iya saya inget," jawab Kaitsar, netranya kembali fokus ke jalanan yang berada di depannya.

"Makasih." ungkap Yesha tulus meskipun wajahnya masih stay jutek.

Kaitsar tersenyum hingga matanya membentuk bulan sabit, ia mengusap kepala wanitanya pelan.

"iya sama-sama."

Dalam hati gadis itu bertanya-tanya, apakah Kaitsar tidak pernah marah?bahkan saat pasangan nya sedang berpelukan dengan laki-laki lain di depan matanya sendiri, cowok itu tidak terlihat marah sedikitpun.

###

"Udah sampai,"

"Sha?"

Kaitsar menepuk pelan bahu Yesha, namun tak kunjung ada pergerakan dari gadis itu.

"Ck dasar." gumam cowok itu terkekeh pelan kemudian dengan cepat menggendong tubuh Yesha bridal style.

"Ya Allah.... Yesha kenapa Kai?" tanya Mama begitu membukakan pintu,

Kaitsar tersenyum tipis dengan suara lirih ia berucap,

"Tidur Tan,"

"Oh ya udah bawa ke kamar ya... pelan-pelan," bisik Mama lirih tak mau membangunkan putrinya yang terlelap damai.

Kaitsar mengangguk mengerti, lantas berjalan ke kamar Yesha.

Selesai meletakkan gadis itu dengan hati-hati di kamar, ia menyelimuti Yesha dan mengelus lembut surai kecoklatan wanitanya.

KAITSAR ELGAMA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang