SAH

567 24 0
                                    

Yesha, gadis itu saat ini tampak memukau dengan gaun putih sederhana namun terlihat elegan di balut dengan hijab serupa yang menghiasi kepalanya.

Tak lupa juga sedikit make up tipis namun masih terlihat manglingi.

Tampak juga disana Kaitsar tengah duduk menanti sang mempelai, pakaian lelaki itu nampak serupa dengan Yesha, tuxedo beserta celana putih, juga peci hitam yang tersemat di kepalanya.

"Bisa dimulai sekarang?" tanya sang penghulu saat Yesha sudah duduk di sebelah Kaitsar.

Semua mengangguk mantap, Kaitsar mulai menjabat tangan penghulu. Wajahnya ia setel setenang mungkin berusaha menetralkan perasaannya yang deg-degan.

"Saya nikahkan dan kawinkan engkau saudara Kaitsar Elgama bin Abdullah Azzamar dan saudari Yesha Liliyana Faezya binti Aldi syahputra dengan mahar rumah dan emas seberat 250gram beserta seperangkat alat sholat dibayar tunai."

"Saya terima nikah dan kawinnya Yesha Liliyana Faezya dengan mas kawin tersebut dibayar tunai."

"Bagaimana para saksi sah?"

"SAH!"

"Alhamdulillahhirabil'alamin."

Begitu indah kata 'sah' menggema di seluruh sudut ruangan semua orang bernapas lega kemudian merapalkan doa untuk kedua sejoli yang telah terikat janji suci.

Dengan tangan yang sedikit bergetar, Kaitsar meraih kepala Yesha seperti perintah sang penghulu guna mencium kening mempelai wanita.

Begitu pun sebaliknya Yesha tampak gugup menyalimi tangan Kaitsar.

Lima jam acara akad serta resepsi berlalu, hingga saat ini masih banyak tamu yang berdatangan membuat gadis yang sudah berubah status itu mencebik kesal.

"Kapan selesainya sih kaki gue pegel anjing!" dengus Yesha sambil sesekali memijat tumitnya.

"Heh mulutnya! Siapa yang nyuruh ngomong kasar gitu?" tegur Kaitsar dengan alis bertaut menatap tak suka sang empu.

"Hehehe iya deh maap keceplosan."

"Rasulullah SAW bersabda, bukanlah seorang mukmin itu seorang yang suka mencela, tidak pula seorang yang suka melaknat, bukan seorang yang keji dan kotor ucapannya."

"-dan kamu tahu apa yang lebih najis dari liur anjing?" tanya Kaitsar menjeda ucapannya,

"Wanita yang berkata kasar."

"Iya-iya Kai... minta maaf, udahan ya ceramahnya," tutur Yesha dan hanya dibalas cubitan gemas dari Kaitsar ke pipinya.

Dari bawah sana kedua sahabat Yesha tengah cengengesan menatap genit ke arah gadis itu, mereka tengah menunggu giliran untuk salaman dengan sang pengantin.

Beberapa detik lagi pasti akan ada kehebohan, mari kita hitung dari angka tiga.

3

2

1

"CIEE SASHAA UDAH MAU PECAH PERAW-emmphh" dengan cekatan Vera langsung menutup mulut kurang ajar Abel agar gadis itu tak mengucap kata-kata tidak pantas disaat acara sakral seperti ini.

Lihatlah, kedua sahabatnya malah cengengesan tidak jelas saat Yesha menatap tajam ke arah mereka.

"Hehehe selamat ya Sha, ini hadiah dari gue." kata Vera menyerahkan kotak ukuran sedang berwarna biru itu pada Yesha.

KAITSAR ELGAMA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang