RFB 01 - Pertemuan Tak Terduga

10 1 0
                                    

Sebelum baca alangkah lebih baiknya kasi vote setelah itu ramaikan kolom komentar nya yaa biar aku seneng dan bersemangat BESTIEEEHHH...

Nikmati, resapi dan hayati alurnya biar kalian dapat feel-nya  😊

Terimakasih teman-teman 🙏

happy enjoy for reading 😊

•••




- Di dalam hatiku yang terdalam, aku ingin mengatakannya - Andini Harisa Balqis

***






Satu Tahun kemudian...


Dua orang bocah laki-laki dan perempuan sedang berlarian di sebuah taman, tawanya sangat bahagia dan saling menjahili satu sama lain.

"Punya aku," teriak bocah perempuan dengan wajah lucu dan menggemaskan.

"Punya aku, bleekk," bocah laki-laki berlari sambil menjulurkan lidahnya.

"El, Adel jangan lari-lari sayang," seorang wanita tersenyum memandang keduanya yang berlarian.

"Mama, El ambil mainan tuh," bocah perempuan itu berlari kearah sang Mama menunjuk bocah laki-laki itu.

"El, kembalikan mainan Adek," wanita itu tersenyum.

Bocah lelaki yang di panggil El itu berhenti berlari dan menghampiri sang Mama."uh, payah tukang ngadu."

"Bialin wleekkk," sang bocah perempuan menjulurkan lidahnya.

Wanita itu tersenyum berlutut mensejajarkan diri dengan dua bocah kecil di depannya."El, Adel dengerin Mama, kalian itu 'kan kembar, jangan berantem dong. Dan jangan jahil, kalian itu harus saling menyayangi satu sama lain dan melindungi satu sama lain, bukan seperti tadi, paham?"

"Contohnya gimana, Ma?" Tanya El penasaran.

"Contohnya gini, El kalo liat Adel di ganggu orang lain, El marah gak?" Tanya wanita itu.

Pria kecil itu terlihat berpikir keras."heum, El bakalan pukulin olang yang udah ganggu Adel, Ma."

"Pinter," puji wanita itu.

"El 'kan cowok kuat!" Pria kecil itu langsung bergaya memamerkan ototnya.

Adel tersenyum."makasih bang El udah mau lindungi Adel," memeluk El kembarannya.

"Tapi boong, ahahaha..." El tertawa puas.

Adel cemberut melepaskan pelukannya."iih bang El jahat,"

"Canda deng, gitu aja," El tersenyum puas.

Seorang pria menghampiri ketiganya dan tersenyum."El jangan kebiasaan," mengusap kepala putra kecilnya itu.

"Papa," Adel segera saja memeluk sang Papa.

"Bang El jahilin Adel lagi ya?" Tanya pria itu membuat gadis kecilnya mengangguk pelan dan memasang wajah memelas.

"Ala gitu aja, ngadu," El melipat tangan di depan dada.

"Udah mau Maghrib, kita pulang ya? Mainnya udahan," ajak pria itu pada kedua anaknya.

"Pa, Kenapa Papi Gema suka ingkal janji telus sih?" Gadis kecil itu cemberut.

Pria itu tersenyum."Papi Gema bukan ingkar janji tapi, dia hari ini banyak kerjaan jadi, gak bisa datang kesini,"

"Adel, 'kan udah ada Papa Asbi," wanita itu tersenyum.

REVENGE FOR BELOVED Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang