11

791 99 19
                                    

"Sumpah lo jahat banget."

"........."

"Padahal lo tau gue suka Hyunjin. Bisa-bisanya lo nikung gue."

"Kak—"

"Gue ga nyangka lo kaya gini, Seungmin."

Seungmin memijit keningnya mendengar ocehan Chan. Entah harus bagaimana lagi, ia tidak diberi kesempatan untuk bicara.

"Dia seme kak."

"Hah? Maksud lo apa??"

"Hyunjin itu seme."

"Lo jangan bohongin gue."

"Gue ga bermaksud nikung atau apa. Gue sendiri ga nyangka bakalan jatuh cinta sama Hyunjin."

"Kita udah pernah makan siang bareng! Besoknya kalian malah jadian?! Lo tega banget!"

"Gue sama Hyunjin udah ciuman. Gue juga udah kenal sama mamanya." Seungmin menghembuskan napas berat sebelum lanjut bicara, "Intinya maaf kalo gue terkesan ngerebut Hyunjin. Di kampus ini masih banyak uke manis yang ngantri buat lo kak dan gue ingetin sekali lagi, Hyunjin itu seme."

Chan tidak bisa berkata-kata hingga Seungmin memutuskan untuk pergi dari koridor tersebut. Bisa dibilang Chan terlambat mendengar kabar mereka berpacaran dan wajar saja dia marah akan hal itu.

Seungmin pulang sendirian karena Hyunjin tidak kuliah. Pacar tampannya itu sedang sakit akibat perubahan cuaca. Rencananya Seungmin akan menjenguk Hyunjin sekarang.

Di tengah langkahnya, ia menerima telpon dari si ketua BEM, Lee Minho. Sebenarnya ia malas berurusan lagi dengan Minho mengingat pertemuan terakhir mereka tidak meninggalkan kesan baik.

Seungmin berpikir cukup lama hingga nada deringnya berhenti sendiri. Saat ia pikir sudahlah tak disangka ada sebuah mobil yang tiba-tiba berhenti di sampingnya.

Kaca jendela mobil itu turun memperlihatkan sosok Minho yang sedang memandangi Seungmin. Tak pernah disangka Seungmin akan bertemu dia lagi dalam situasi begini.

"Jadi gue dapet silent treatment nih?" tanya Minho sambil mengunyah permen karet.

"Mau apa lo?"

"Naik, ada yang mau gue omongin."

"Ngomong aja langsung."

"Ini tentang Jisung."

Mendengar nama itu seketika membuat Seungmin terusik. Kalau memang tentang Jisung, tidak ada salahnya untuk menerima ajakan Minho.

Akhirnya Seungmin masuk dan mobil itu pun melaju keluar dari lingkungan kampus.

"Jadi apa yang mau lo omongin?"

"Pelan-pelan dong, jangan langsung ke inti gitu."

"Gue ga ada waktu buat hal yang ga berguna."

"Jisung... Gimana kabarnya?"

"Kenapa ga tanya sendiri? Justru itu yang bisa bikin keadaannya membaik."

Minho diam saja dan tetap fokus menyetir tak lupa terus mengunyah permen karet.

"Sekarang lo mau kemana?"

"Bukan urusan lo," jawab Seungmin dingin.

"Yaudah kita muter-muter aja dulu."

"Sebenernya lo niat baikan sama Jisung apa ngga?!" Seungmin sudah tak bisa menahan emosinya lagi.

"Hahaha lo galak banget ya. Jujur gue penasaran kenapa cewek-cewek di BEM sering ngomongin lo. Ternyata lo emang menarik, apalagi waktu lo ngancam gue."

what do you even know? | SeungJinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang