Hyunjin terbangun dari tidur setelah mendengar suara percakapan yang samar-samar. Ia belum menyadari jika dirinya berada di sebuah kamar asing. Baru setelah merentangkan tangan dan menguap cukup lebar, ia endus bau selimut yang sejak tadi menutupi bagian pinggangnya.
"Ini bukan kasur gue..."
Barulah Hyunjin sadar jika sekarang tempat itu bukan kamarnya.
"Ini di mana?? Hoodie gue mana?? HP gue mana?? Kamera gue mana??" Hyunjin heboh seperti biasa.
"Lo udah bangun?"
"Seungmin??"
"Barang-barang lo ada di laci nakas sebelah sana, aman kok."
Hyunjin pun memaksa otaknya untuk mengingat kejadian semalam. Seingatnya ia memang menelpon Seungmin tapi tidak tau jika hal itu membawanya sampai berada di sini.
"Ini apartemen Siyeon yang pernah gue ceritain itu," kata Seungmin sambil duduk di pinggir ranjang, menghadap Hyunjin.
"A-aku kira kita di hotel..." reflek Hyunjin menutupi dadanya dengan selimut.
Seungmin hampir saja tertawa melihat tingkah Hyunjin. Kenapa dia masih bersikap begitu? "Lo lucu banget padahal semalem ngakunya seme."
"Hah? A-apa?? Aku bilang gitu??"
"Hm, mana sampe nangis kejer karena merasa udah bohongin gue."
Hancur sudah imej uke Hyunjin yang susah-susah ia bangun.
"Gapapa kalo ga inget. Ayo sarapan dulu, udah gue buatin sup penghilang pengar," ucap Seungmin sambil mengusap puncak kepala Hyunjin sebelum ia keluar lebih dulu dari kamar tersebut.
Setelah Seungmin mencium bibir Hyunjin semalam, Hyunjin malah langsung tertidur di pundak Seungmin. Dengan susah payah Seungmin menuntun Hyunjin masuk ke mobil, ditambah Hyunjin tak menjawab dengan benar di mana alamat rumahnya. Karena sudah terlalu malam, Seungmin pun membawa Hyunjin ke apartemen Siyeon.
Dengan hati-hati Hyunjin keluar dari kamar dan melihat ada 3 orang duduk di meja makan. Seungmin menepuk kursi kosong di sampingnya sebagai tanda bahwa Hyunjin bisa duduk di sana.
"Ini supnya," ucap Seungmin saat Hyunjin sudah duduk.
"Makasih..."
"Kayaknya gue pernah lihat lo deh..." Gadis bernama Siyeon itu angkat bicara sambil sedikit memiringkan kepalanya.
"Aku juga pernah lihat!" seru Sunoo kegirangan.
Seungmin dan Hyunjin saling tatap karena reaksi Siyeon dan Sunoo yang ternyata diluar dugaan.
"Lo mantannya Nakyung kan??"
"Uhuk! Uhuk!" Hyunjin tersedak kuah sup setelah mendengar ucapan Siyeon.
"Kakak yang waktu itu mukulin orang-orang nakal buat nolong aku kan??"
"Kenapa ditambahin??" batin Hyunjin yang merasa imej ukenya jadi makin hancur di depan Seungmin.
"Kakak inget kan aku pernah bilang ditolong kakak ganteng? Ternyata kakak ini orangnya!" ucap Sunoo ke Seungmin dengan penuh semangat.
"Ehem, mending kita sarapan dulu. Ngobrolnya nanti aja," kata Seungmin menenangkan suasana. Syukurlah, berkatnya Hyunjin jadi merasa tertolong.
"Tapi gue ga bisa ikut ngobrol soalnya harus meeting di agensi."
Siyeon itu seorang beauty vlogger muda yang terbilang sukses. Sekarang saja dia sarapan dengan buru-buru.
"Makannya pelan-pelan aja, Yeon."
"Udah telat." Siyeon meneguk jus jeruk sedikit. "Gue berangkat ya! Dah!"
KAMU SEDANG MEMBACA
what do you even know? | SeungJin
FanficHyunjin yang harus pura-pura jadi uke demi bisa pdkt sama Seungmin. 17-12-22 s/d ?? © 2022 by hwangsoul