Jantung Jaemin berdegup dengan kencang. Hyunjin terus menatapnya dengan tatapan sayu sementara posisi mereka masih sama sejak tadi.
Dengan perlahan Jaemin mendekatkan wajahnya bermaksud ingin mencium bibir Hyunjin. Siapa sangka meski berada di bawah pengaruh alkohol, Hyunjin bisa mengendalikan dirinya dan segera mengalihkan wajah ke arah lain.
"Hyunjin..." bisik Jaemin sambil menangkup kedua pipi Hyunjin.
"Maaf tapi gue udah punya Seungmin dan ga akan ada yang berubah."
"Tapi kalian itu seme. Hubungan kalian ga bakal berhasil."
"Berhasil kok, buktinya sekarang gue bahagia."
Hyunjin pun menurunkan kedua tangan Jaemin hingga tiba-tiba Jaemin bertindak diluar batas. Ia dengan paksa mendorong tubuh Hyunjin sampai terbaring ke lantai kemudian mengunci kedua sisi dengan lengannya.
"Gue suka banget sama lo."
Lagi, Hyunjin menatap Jaemin dengan datar. Melihat Jaemin yang sekarang mengingatkan Hyunjin pada dirinya yang dulu. Dirinya yang begitu menyukai seseorang sampai memohon seperti orang bodoh. Tidak, jangan katakan orang itu adalah Seungmin. Tentu saja bukan. Masa lalu itu tidak perlu diungkit lagi.
"Gue udah anggap lo temen, ga lebih."
Mata Jaemin pun mulai berkaca-kaca. Andai saja Jaemin tidak banyak mengulur waktu, mungkin dia bisa lebih cepat dekat dengan Hyunjin. Mungkin Hyunjin tidak akan jatuh cinta pada Seungmin. Mungkin sekarang Hyunjin akan menjadi miliknya. Iya, semua itu hanya khayalan yang terlambat.
"Bener-bener ga bisa sedikit pun...lo bales perasaan gue?"
"Maaf..."
Pada akhirnya Jaemin menangis di atas tubuh Hyunjin. Karena merasa kasihan, Hyunjin pun mengusap lembut punggung Jaemin dan tetap memandang langit-langit kamar dengan tenang. Ia biarkan Jaemin meluapkan semua emosi itu agar setidaknya setelah acara ini mereka masih bisa berteman seperti semula.
_____
Hari terakhir berhasil Hyunjin lalui. Tidak ada masalah yang rumit karena tugasnya hanyalah memotret segala aktifitas di sana. Sayangnya hubungannya dengan Jaemin tidak terlihat baik-baik saja. Sebelumnya Jaemin sempat mengatakan agar Hyunjin tidak usah mengkhawatirkannya. Tapi tetap saja, meski sudah menyelesaikan persoalan itu sekarang sikap Jaemin berubah total. Ia seperti tidak kenal pada Hyunjin.
Saat berada di bus yang sedang dalam perjalanan pulang, Hyunjin secara tidak sengaja malah duduk di samping Minho. Tentu saja kesempatan itu Minho gunakan untuk sekedar mengobrol dengan Hyunjin.
"Udah ngabarin Seungmin?"
"Udah."
"Lo sadar ga kalo Seungmin itu menarik?" Entah kenapa tiba-tiba topiknya jadi mengarah ke Seungmin.
"Emang kenapa?"
"Gapapa sih soalnya lo juga ga kalah menarik."
"Aneh."
"Siapa?"
"Lo."
"Panggil kakak lah, gue kan senior lo."
"Males."
Minho mendesis kemudian bersandar di kursi sambil berkata, "Kira-kira gimana ya kalo gue bilang ke Seungmin soal lo berduaan lama di kamar bareng Jaemin?"
"Lo lihat??"
"Lo selingkuh ya?" goda Minho yang sama sekali tidak mempan untuk Hyunjin.
"Mana ada. Terserah lo mau bilang apa, Seungmin pasti lebih percaya sama gue."
KAMU SEDANG MEMBACA
what do you even know? | SeungJin
FanfictionHyunjin yang harus pura-pura jadi uke demi bisa pdkt sama Seungmin. 17-12-22 s/d ?? © 2022 by hwangsoul