14

760 108 10
                                    

Ini 2.2k words 😭 yaa tau kan harus apa untuk menghargai kerja keras jempolku...

Seungjin jaya jaya!! 😭😭





____

Suatu hari di malam yang dingin setelah turun hujan...

"Sayang?"

Seungmin tidak menyahut. Ia hanya tersenyum melihat Hyunjin keluar dari rumahnya dengan pakaian santai dan wajah tanpa polesan apapun.

"Kenapa kamu ga bilang mau dateng?" tanya Hyunjin penuh perhatian.

"Hyunjin..."

"Iya sayang aku di sini."

Merasa ada yang tidak beres dengan kekasihnya, Hyunjin pun langsung memeluk Seungmin dengan erat. Ia usap-usap punggung Seungmin sementara Seungmin menenggelamkan wajahnya di pundak Hyunjin.

Pada akhirnya Seungmin menangis. Menangis dalam diam tanpa suara isakan. Sejak tadi ia terus menahannya hingga tangisan itu pecah setelah mendapat perlakuan hangat dari Hyunjin.

"Udah, gapapa... Nangis aja sepuasnya sayang."

Entah apa yang membuat Seungmin sampai seperti ini. Hyunjin sendiri sangat penasaran tapi daripada itu ia lebih mementingkan kenyamanan Seungmin. Dengan beban seberat itu Seungmin memaksakan diri datang padanya saja sudah membuat Hyunjin tersentuh. Artinya Hyunjin lebih spesial dari siapapun kan?

Kini mereka berada di kamar Hyunjin. Seungmin kesampingkan rasa tidak enaknya bertamu malam-malam disaat orang tua Hyunjin sudah tidur. Ia tidak tau harus kemana setelah seharian diliputi kehampaan.

"Minum dulu sayang."

Seungmin terima cangkir cantik berisi teh hangat yang baru saja Hyunjin seduhkan. Ia pun tersenyum sebagai ucapan terima kasih sementara Hyunjin menutup pintu kamarnya lalu ikut duduk di pinggir ranjang.

"Udah ngerasa mendingan?" tanya Hyunjin setelah Seungmin menyeruput teh hangat tersebut.

Seungmin hanya mengangguk dan Hyunjin pun mengusap pipi Seungmin yang masih agak basah akibat air mata.

"Tadi gue ketemu mama."

"Terus gimana?"

"Katanya dia mau nikah lagi sama pria yang jauh lebih kaya dari papa."

Hyunjin terdiam. Padahal beliau baru saja bercerai tapi sekarang sudah memutuskan untuk menikah lagi?

"Mama gue itu orangnya keras kepala dan berambisi tinggi. Dia juga sering bilang ga bahagia nikah sama papa. Kalo emang ga bahagia kenapa bisa sampai gue dan Sunoo lahir?"

Hyunjin mengusap bagian belakang kepala Seungmin dengan lembut. Masih ada banyak hal yang ingin ia dengar dari Seungmin agar nantinya Hyunjin bisa memberi timbal balik yang layak.

"Gue ga pernah dapet perhatian dari sosok seorang ibu. Papa gue juga sama aja. Gue pernah lihat papa jalan bareng wanita asing. Mereka emang suka perang dingin, bikin suasana rumah ga hangat lagi. Jujur gue paling kasihan sama Sunoo."

Seungmin menghembuskan napasnya, mencoba untuk terus lanjut bercerita.

"Yang gue ga habis pikir, kenapa mereka bisa-bisanya bersikap egois padahal ada 2 anak yang masih butuh perhatian dari mereka."

Hyunjin kembali memeluk Seungmin dengan erat. Seungmin yang biasanya bersikap tenang dalam situasi apapun kini terlihat rapuh seolah akan hancur jika tidak dipeluk.

"Aku akan selalu ada buat kamu. Kamu inget ucapan aku waktu itu kan? Aku bakal jadi orang pertama yang nyamperin kamu disaat kamu butuh sandaran. Kita bisa jaga Sunoo sama-sama. Kamu jangan khawatir sayang."

what do you even know? | SeungJinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang