Lembar 4

863 88 11
                                    

Jungkook rasa, dia sepertinya harus mencoba membenturkan kepala nya ke tembok kamar dengan keras.

Atau mengorek telinga nya hingga lapisan terdalam. Lalu mengucuri nya dengan air keran banyak-banyak.

Atau merendam diri sedikit lama di kamar mandi. Menambah jumlah sabun sampai busa nya melimpah penuhi tubuh.

Yeah, seperti itu.

Memang bagaimana lagi?

Jungkook mengerang. Dia jatuhkan tubuh di atas ranjang berukuran king size di belakang nya. Mata bulat itu menerawang ke langit ruangan. Lalu dia berdecak kesal. Terlihat uring-uringan sendiri.

Layak nya idiot. Jungkook rapalkan sumpah serapah tiada henti.

Bahkan dia sempat berguling ke sana kemari di atas kasur nya. Bulak balik menggelinding gunakan tubuh besar nya. Hei, Jungkook bukan lagi remaja berusia belasan yang punya badan tinggi tipis seperti dulu, oke. Dia layak nya kelinci montok obesitas yang sayang nya justru sangat sehat.
Tangan nya tidak henti mengacak random seprai dan selimut hingga tidak berbentuk rapi lagi.

Lihat! Sekarang tingkah nya seperti orang sinting yang kasmaran.

Tunggu?! Apa?!

Kasmaran?

Tidak, sialan! Dan wahai pipi yang terhormat! Berhentilah merona seperti betina!

Jungkook mendengus remeh. Dia dudukan tubuh dan acak surai nya nyaris prustasi.

"Jungkookie hyung___"

Sial!!

Suara dalam nan berat adik nya terus terdengar di otak nya yang panas. Di putar berulang kali seperti kaset rusak. Jungkook tidak habis pikir kenapa Taehyung bisa berubah sebegitu banyak semenjak mereka berpisah.

Tolong lah wahai otak, berhenti memikirkan pria itu!

Jungkook tekan kan dalam hati untuk bersikap biasa saja. Harus biasa saja dan tetap biasa saja, pokoknya. Seperti__oke, begini, adik nya itu tampan, ya, tampan, memang. Sangat malah. Tolong pahami tentang kata tampan yang Jungkook ucapkan. Sebab yeah, dia juga punya wajah tampan kan. Sama-sama pria dan warisi pahatan nyaris sempurna dari sang Ayah, bukan hal baru jika kedua nya punya wajah di luar kadar ketampanan biasanya.

Tapi, kenapa Jungkook merasa ketampanan nya akan kalah. Dan satu lagi,Wajah nya luar biasa bangsat ketika Jungkook memilih pamit undur diri tadi. Melesat pergi dari pada jungkir balik tidak karuan di depan orang tua dan adik nya itu.

Jungkook masih punya malu dan kemaluan, oke.

Dengan berat hati Jungkook akui adiknya punya pesona yang lebih kuat. Seperti___uhm, menyeringai ke arah nya. Tersenyum culas, lalu menaikan satu halis dan buat tatap sedikit sayu, atau apalah itu.
Cara menggoda yang sudah biasa.

Jungkook sering temui beberapa pria yang juga lakukan hal itu kepada nya. Sudah di bilang kan jika dirinya seperti membius semua gender. Membuat jatuh cinta tanpa pandang bulu. Dan Jungkook bahkan tidak punya waktu untuk sekedar meladeni.

Seharusnya, oke. Seharusnya itu menjadi hal biasa kan?

Sialan! Dia ini pria dewasa. Tau akan mana yang menggoda dan bukan.
Memang, dia tidak harus berlaku berlebihan seperti ini, kan?

Ayolah, dia juga seorang perayu handal. Penggoda ulung dan pusat seluruh perhatian ketika menari di atas panggung. Bukan hal baru untuknya melihat tingkah Taehyung. Dia juga sama, gemar lemparkan kata penuh godaan kepada setiap gadis yang terlihat tertarik padanya.
Atau sekedar memberikan wink jahil yang hasilkan pekikan histeris mengganggu telinga.

INTO YOU ( TAEKOOK ) *END*✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang