lembar delapan belas

631 73 14
                                    

Pagi menjadi lebih cepat datang. Jeon merasa detik waktu punya stamina lebih untuk berputar sangat kencang.
Dia merasa ada yang kurang ketika bangun dan melepas peluk Taehyung untuk masuk kedalam kamar mandi. Membasuh muka dan berlalu menuju kantin Rumah Sakit demi satu sarafan yang tidak boleh dia lewatkan.

Lalu dia mengunjungi ruang dokter yang menangani Taehyung dan bertanya tentang keadaan kesehatan Adiknya itu.

Setelah nya Jeon berjalan gontai menuju kamar dimana Tae masih berbaring.

Hangat semalam seakan membekas di tubuh. Meninggalkan aroma Taehyung yang perlahan merayap pada alam bawah sadarnya. Menyelimuti saraf di dalam nadi yang memacu denyut menjadi detakan. Membuat jantung nya berdebar pada bagaimana pria itu terlihat lebih jantan ketika menenggelamkan Jeon pada pelukan. Mengecup pucuk kepalanya dan memberi usapan halus di pinggang.

Jeon terbiasa melakukan hal itu juga pada kekasihnya. Membuat gadis-nya nyaman adalah hal yang dia inginkan.
Skinsip yang hanya dilakukan oleh seorang pria kepada wanita nya.
Tapi, ketika dia yang di perlakukan seperti itu, Jeon merasa dia di jungkir balikan oleh sesuatu yang tidak dia mengerti apa namanya.

Atau hanya belum bisa menerima.

Dia juga sama; Adalah pria dominant yang kekar. Mendominasi seseorang untuk tunduk di bawahnya adalah hal yang tidak sulit. Tapi bersama Adik nya, entah bagaimana dia selalu tidak berani menolak lebih banyak. Bahkan ketika wajah konyol itu hadir, Jeon menyadari respon tubuhnya yang lain ada yang berbeda entah sejak kapan dia alami.

Membuat dirinya kini enggan jauh terlalu lama. Di mana dia yang tergesa memacu langkah untuk segera kembali ke kamar Taehyung.

Hanya untuk pastikan, jika Adik nya itu akan bangun ketika Jeon sudah berada di sisi nya lagi.
Menunggui nya membuka mata dan tatap Jeon dalam caramel hangat yang melelehkan.

Lucu. Dia juga bingung dengan tingkah nya sendiri tapi Jeon tidak akan menghentikan segalanya sekarang. Dia akan mengikuti alur nya dan melihat sejauh mana Tae mampu bertahan dengan perasaan nya.

Jeon sendiri masih yakin tidak akan pernah goyah. Masih milik So Hee dan cinta nya juga kuat. tidak akan pernah terbagi kepada siapapun.
Jeon masih memegang teguh jika dia adalah pria straight yang tidak akan jatuh pada pesona sesama pria. Sekalipun itu adalah Adiknya sendiri. Pria dewasa yang punya segudang cara untuk membuat Jeon migrain dadakan.

Memikirkan Taehyung selalu membuat kepala nya berdenyut ngilu. Otaknya juga akan langsung koneks merancang rencana pembunuhan ganas dan pelenyapan paling sadis untuk makhluk random layaknya monyet tersebut.

Tapi, Jeon juga mau memastikan. Dia ingin tahu segala resah di hatinya ini bermuara di mana. Dia ingin tuntaskan rasa gundah nya dan itu adalah Taehyung.

Jeon sadar semua mulai berantakan semenjak malam itu Tae mengutarakan perasaan nya. Jeon mau menyangkal, mau masa bodoh, tapi dia juga tidak bisa terus berbohong. Tae terus impasi hidup nya seperti lintah. Menempeli nya tanpa sadar hingga mereka sekarang punya waktu bersama yang lama.

Atau memang dia yang mulai tidak sanggup menerima jarak diantara mereka.

Jeon bahkan masih waras ketika dia mulai terbiasa mengabaikan segala tentang So Hee.
Seakan hanya mengkambing hitamkan gadis itu demi kepentingan hati dan nafsu nya.

Maka dia telah memilih, Tae sudah membaik dan dokter bilang hari ini pemuda itu bisa pulang.

Jadi, ketika pemuda itu membuka mata, Jeon menjejali nya dengan ucapan cerewet untuk segera bersiap diri untuk kembali ke kamar hotel. Tidak lupa juga menelpon Bella dan minta gadis itu untuk datang membantu.

INTO YOU ( TAEKOOK ) *END*✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang