lembar empat belas

629 69 4
                                    

Sebenarnya, ada banyak alasan untuk seseorang menikmati waktu sendiri dan sangat benci harus bepergian jauh keliling dunia. Meninggalkan zona nyaman di tempat tidur atau ruangan pribadi yang tidak boleh orang lain ketahui.

Begitu pun dengan Kim Taehyung. Dia sangat benci keramaian dan tubuh yang harus berada di tempat yang bukan seleranya. Tapi mau bagaimana lagi, semenjak menyetujui keputusan sang Ayah untuk meneruskan memegang perusahaan, dia jadi seperti menjelma bak orang yang amat sangat super sibuk dimana dia tidak punya waktu sekedar untuk memikirkan hal konyol.

Dia mau tidak mau harus tunduk pada setiap aturan di Perusahaan. Well, dia pemimpin nya sekarang. Dan Taehyung tidak sejahat itu untuk membuat reputasi nama Ayahnya hancur hanya karena dia yang mengelola Perusahaan dengan cara ogah-ogahan.

Tanpa sepengetahuan Jungkook, Taehyung sebenarnya pergi bersama satu wanita yang menjabat jadi sekertaris nya di Kantor. Namanya Luna Kim. Wanita cantik yang di pilih Ayahnya langsung untuk jadi sekertaris pribadi Taehyung. Sejauh ini, wanita itu tidak banyak tingkah. Dia cukup ramah dan sopan. Taehyung lumayan merasa nyaman. Sebab jika sekali saja sekertarisnya berulah, dia tidak segan menendang nya keluar dari Perusahaan.

Mereka mendapatkan kamar hotel yang bersebelahan. Luna tersenyum kecil dan pamit pada Taehyung untuk pergi kekamarnya setelah menyerahkan kunci kamar Taehyung.
Begitu pun Kim muda yang langsung menapakan kaki di lantai kamar hotel bagian nya, dan lelap begitu saja. Dia lelah dan butuh istirahat. Luna bicara jika besok jadwal mereka akan sedikit lebih sibuk.

"Nak, kakak mu juga ada jadwal pemotretan di Jeju. Mungkin besok baru sampai."

Pesan dari sang Ayah. Taehyung menemukan itu pagi hari setelah selesai menelan sarapan nya. Dia meraih ponsel di saku jaket nya dan baru menyadari jika ada kedip kecil di layar benda pipih itu menandakan jika ada pesan masuk.

Dia lalu meninggalkan kamar nya dan mengetuk pintu kamar Luna. Menapak kaki kedalam ruangan kamar sang sekertaris setelah mpunya menyilahkan Taehyung masuk. Mereka terlibat obrolan dan itu menggerus waktu yang cukup lama.

.

.

.

Jeon Jungkook tiba lebih awal di bandara Jeju. Dia datang bersama Manager dan juga beberapa staf di belakang nya. Mereka mulai menuruni tangga pesawat dan berpisah dengan beberapa mobil menuju penginapan yang sudah di pesan. Jungkook ikut bersama Managernya. Dia berjalan menunduk menuju satu mobil yang sudah di parkir menunggu Tuan nya datang.

Masuk lewat pintu yang di buka kan oleh Managernya lalu duduk nyaman di dalam sana. Dia memejam mata sebab merasa lelah. Mencoba beristirahat sebentar saja sampai nanti Managernya akan membangunkan Jungkook ketika mereka sampai di penginapan.

Kebiasaan yang sudah menjadi sebuah kewajiban. Jeon pasti selalu tertidur di perjalanan ketika akan mengunjungi tempat dimana dia bekerja nantinya.

Dengkuran halus terdengar. Jungkook terlelap begitu saja. Terlalu menyimpan kepercayaan pada sang Manager sampai tidak sadar jika sang Manager menaiki mobil lain setelah pamit pada seseorang yang kini mengemudi mobil yang Jungkook naiki.

Sebab saat pertama kali turun dari pesawat, Sang Manager menerima telepon dari Tuan Jeon jika Jungkook akan di jemput Taehyung dan tinggal di kamar yang sama dengan adik nya itu.

Kim Taehyung tersenyum samar dari balik kaca kecil di atas kemudi. Menatap hangat sang hyung yang bergelung nyaman melepas penat di kursi belakang.

Mobil itu berbelok menuju dimana Taehyung akan menghadiri pertemuan dengan beberapa kolega bisnis. Dia mungkin membawa Jungkook saja kesana. Meninggalkan kakak nya itu sebentar di mobil dan dia akan kembali dengan segera.

INTO YOU ( TAEKOOK ) *END*✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang